Minggu, 17 Mei 2020

Mentan SYL Tinjau Lokasi Opla Rawa

Mentan SYL Tinjau Lokasi Opla Rawa

Foto: Istimewa
Optimasi Lahan Rawa di Kalimantan Selatan seluas 120.000 ha di 9 kabupaten

Barito Kuala (AGRINA-ONLINE.COM). Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong seluruh daerah agar dapat membantu meningkatkan produktivitas pangan, termasuk melalui optimasi lahan (opla) rawa. Saat ini, Luas Baku Sawah sebesar 7,4 juta hektare (ha) telah dimanfatkan dengan maksimal.
 
Untuk membantu meningkatkan produktivitas pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau dua lokasi optimasi lahan (opla) rawa di Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala dan Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyak, Kabupaten Banjar. 
 
Mentan SYL mengatakan, Indonesia memiliki potensi lahan rawa sebesar 33.4 juta ha, namun terdapat beberapa faktor pembatas dalam pengelolaannya. Faktor pembatas dalam peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas di lahan rawa antara lain tingkat kesuburan lahan yang rendah, kemasaman tanah yang tinggi rezim air yang fluktuatif sehingga genangan air biasanya tinggi pada saat banjir (pasang), serta dangkal dan mengalami kekeringan pada saat musim kemarau.
 
"Selain itu infrastruktur lahan dan air yang masih sangat terbatas dan belum berfungsi dengan optimal. Biaya usaha tani di lahan rawa juga tinggi," ujar Mentan SYL.
 
Rendahnya produktivitas tanaman di daerah rawa dapat disebabkan oleh kurangnya suplai air ke sawah dan pupuk dolomit untuk menyuburkan lahan. Dengan teknologi, riset, pupuk yang bagus, dan mekanisasi pertanian, maka lahan rawa dapat dimaksimal dengan sistem yang lebih baik.
 
Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, pada 2019 Provinsi Kalimantan Selatan dialokasikan kegiatan Optimasi Lahan Rawa seluas 120.000 Ha di 9 kabupaten. Dengan teknologi lahan rawa mampu meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200, dan juga produktivitas, manfaatnya terasa bahkan hingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
 
“Jika minimal luasan yang ditanam mencapai 80.000 ha dengan provitas 5 ton perhektare maka dapat menambah produksi mencapai 400.000 Ton, jika terus bisa dilakukan pertanaman kembali di musim tanam kedua program opla rawa ini dapat memberikan nilai tambah bagi petani.” ulas Sarwo Edhy.
 
Try Surya Anditya

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain