Foto: Windi Listianingsih
Thomas Ruiter, greenhouse memudahkan petani mengelola tanaman
Greenhouse yang tepat sangat bergantung pada lokasi geografis, iklim mikro, dan tanaman yang dikembangkan.
Kondisi iklim yang tidak menentu menjadi kendala yang tidak dapat dielakkan dalam budidaya pertanian. Namun dengan bantuan teknologi, petani bisa bersahabat dengan iklim tanpa takut mengalami gagal panen. Apa saja triknya?
Teknologi Greenhouse
Teknologi rumah kaca (greenhouse) membantu petani menjaga tanaman tumbuh dalam kondisi terkontrol. Menurut Thomas Ruiter, CEO/Founder Agri Solutions Asia, penyedia teknologi greenhouse di Asia Tenggara, jantung bisnis greenhouse adalah komputer.
Greenhouse modern yang terpadu dengan sistem irigasi, fertigasi, dan pengelolaan iklim dihubungkan dalam satu kendali melalui komputer.
Dengan cara ini petani tidak perlu bingung kapan harus melakukan pengairan atau mengatur kelembapan karena sistem greenhouse terhubung seketika dengan kondisi suhu, matahari, arah dan kecepatan angin, hingga kandungan karbondioksida di lapang.
“Kita bisa menghindari kesalahan. Sehingga, petani tidak perlu membuat keputusan apakah sekarang harus menutup layar (greenhouse) atau menurunkan suhu. Komputer melakukan segalanya untuk kita,” terang Thomas.
Umumnya greenhouse diimpor dari Israel atau Spanyol. “Itu greenhouse yang bagus tetapi untuk iklim berbeda. Spanyol dan Indonesia itu sangat berbeda (iklimnya),” urainya kepada AGRINA.
Sangat penting memilih greehouse yang tepat agar sukses berbudidaya. Greenhouse yang tepat sangat bergantung pada lokasi geografis, iklim mikro yang diinginkan di dalam greenhouse, tanaman yang akan dihasilkan, tingkat otomatisasi atau akurasi yang diinginkan, hingga dana investasi yang tersedia.
Thomas pun menawarkan teknologi greenhouse untuk iklim tropis. Greenhouse ini berbahan baku baja galvanis yang didesain khusus buat daerah tropis. “Kami sudah 15 tahun membangun ini. Kami memproduksinya sendiri dan mengembangkan semua tipe dan model greenhouse, khususnya untuk iklim tropis,” ulasnya.
Konstruksi greenhouse bisa tahan sampai umur 30–40 tahun sedangkan plastik pembungkusnya berumur 5 tahun. Tentunya greenhouse juga dilengkapi sistem irigasi, fertigasi, dan pengelolaan iklim yang terhubung dalam komputer sehingga dapat dijalankan secara otomatis.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 311 terbit Mei 2020 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di magzter, gramedia, dan myedisi.
magzter : www.magzter.com/magazines/listAllIssues/14875
gramedia : ebooks.gramedia.com/magazines/agrina
myedisi : www.myedisi.com/agrina/arsip/2020