sebanyak 23 perusahaan siap menyerap hasil panen peternak
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM) Di tengah pandemi Covid-19, harga ayam hidup (livebird – LB) di tingkat peternak masih mengalami penurunan. Sementara dari sisi ketersediaan, jumlahnya masih melimpah juga diikuti dengan waktu panen.
Saat ini, harga rata-rata daging ayam di tingkat konsumen terus berubah. Di Banten, harga mencapai Rp33.955/.kg. Sedangkan di Jawa Barat Rp30.140/kg, Jawa Tengah Rp28.445/kg, Yogyakarta Rp28.650/kg,dan Jawa Timur Rp26.510/kg. Sebagai upaya pendongkrakan harga, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan bekerjasama dalam pembelian ayam ras siap potong dengan PT Universal Agri Bisnisido, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), serta Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR).
I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan berujar, harga daging ayam di tingkat konsumen tidak mengalami penurunan atau masih normal. Sedangkan di tingkat peternak mengalami penurunan. Apresiasi juga diberikan pemerintah kepada 23 perusahaan integrator yang siap membantu penyerapan livebird. Dari situ, sebanyak 15 perusahaan telah berkomitmen menyerap livebird khusus di Pulau Jawa. “Kesanggupan pembelian LB ada kurang lebih 4 juta ekor, 8 perusahaan akan segera menyusul,” beber Ketut di sela-sela MoU di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (20/4).
Total 23 perusahaan yang siap menyerap LB yakni, PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Charoen Pokphand Indonesia, PT De Heus, PT Super Unggas Jaya (SUJA), PT Patriot Intan Abadi, PT Intertama Trikencana Bersinar, PT Malindo Feedmill, PT Sierad Produce, PT New Hope Farm Indonesia, PT QL-Agrofood, PT Janu Putra Sejahtera, CV Surya Inti Pratama, PT Karya Indah Pertiwi, PT Reza Perkasa, PT Mulia Sejahtera, PT Wonokoyo Jaya Corp, PT Expravert Nasuba, PT Peternakan Ayam Manggis (keputusan Senin, 20 April 2020), PT Dinamika Megatama Citra, PT Sido Sari Multifarm, PT Cahaya Technology Unggas, PT Panca Patriot Prima, PT Cibadak Indah Sari Farm.
Try Surya Anditya
