Bukan hanya industri hiburan yang maju di Korea Selatan, pertaniannya juga lho. Yuk, simak kemajuan industri alat dan mesin pertanian (alsintan) asal Korea Selatan di bawah ini.
Korea Selatan (Korsel) memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan industri pertanian. Sebelum 1960-an, kegiatan pertanian masih menggunakan metode tradisional serba manual. Secercah harapan untuk memajukan sektor pertanian mulai muncul pada1960-an.
Tahapannya
Dekade 1960-an menjadi awal berkembangnya mekanisasi pertanian di Korea Selatan. Kang Jung-il, salah satu tokoh industri alsintan, dalam catatan berjudul ”Agricultural Machinery Industry of Korea”, menyebut, pada periode tersebut, pemerintah Korea Selatan berancang-ancang untuk memantik industrialisasi pertanian. Untuk melancarkan programnya, pemerintah Korsel menyiapkan subsidi finansial 60% bagi petani yang ingin membeli alsintan. Subsidi ini termasuk untuk membeli traktor yang pada waktu itu masih impor.
Lalu pemerintah Negeri Ginseng itu mulai memperkenalkan power tiller. Mulanya, dengan pendistribusian power tiller produksi dalam negeri. Karena tingginya permintaan, banyak alsintan yang ekspansi bisnis. Di samping itu, ada juga yang meningkatkan bisnis rumahan jadi bisnis skala besar.
Pada 1962 dibentuklah Korea Farm Machinery & Tool Industry Cooperative. Tujuannya, “Untuk memenuhi kebutuhan standarisasi dan wadah tukar pikiran para produsen,” jelas Shin-gil Kim, Ketua Korea Agricultural Machinery Industry Cooperative (KAMICO) saat ini.
Sepluh tahun kemudian pemerintah fokus program mesin pertanian untuk padi. Kebanyakan, mesin yang dibutuhkan adalah power tiller, rice transplanter (mesin tanam) tipe berjalan, dan traktor. Mesin-mesin tersebut didistribusikan ke pedesaan. Peningkatan kebutuhan ini menghembuskan hawa segar bagi produsen alsintan. Pada 1978 produsen lokal mulai memproduksi rice transplanter tipe berjalan dan tipe kombinasi. Selain itu, mereka juga memproduksi traktor untuk kebutuhan mekanisasi pertanian padi.
Kemudian pada 1980-an, kekurangan tenaga kerja bidang pentanian semakin menjadi-jadi. Pemerintah pun mencanangkan mekanisasi penuh di dataran dan 50% mekanisasi di daerah terpencil. Di samping itu, pemerintah memasang target 90% mekanisasi pada pertanian padi. Dan juga, mulai mempromosikan mekanisasi untuk peternakan, hortikultura, dan pertanian di lahan kering.
Sejak 1981, pemerintah Korsel memberikan 40% subsidi dan 60% pinjaman kepada organisasi yang menggunakan alsintan secara bersama. Dan pada 1986, pemerintah memberi 50% subsidi, 40% pinjaman. Sisanya yang 10% harus dibayar sendiri oleh kelompok tani. Tujuannya untuk meminimalkan beban petani yang ingin membeli mesin pertanian.
Jatuh Bangun
Era 1990-an, tiap negara berusaha melindungi industri pertanian dalam negerinya. Sedangkan, pembahasan mengenai pemasaran produk-produk pertanian ke seluruh dunia sedang berlangsung. Akhir 1980 dan awal 1990-an, Putaran Uruguay (Uruguay Round) mencapai kesepakatan yang selanjutnya membentuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Negara pengekspor produk pertanian pun mulai menekan terbukanya pasar baru di negara lain. Negara seperti Korsel yang notabene memiliki ongkos produksi yang masih bisa dibilang tinggi, terkena imbas dari kesepakatan itu. Produk pertanian impor yang lebih murah, memukul produk pertanian dalam negeri, yang efeknya juga berdampak pada pelaku industri mesin pertanian dalam domestik.
Menanggapi pukulan itu, pemerintah mentransformasi pertanian menjadi penghasil produk pertanian yang bernilai tambah tinggi. Pemerintah pun merespon dengan mengubah kebijakan seperti menata kembali industri mesin pertanian. Dengan perubahan ini, mesin-mesin untuk hortikultura, peternakan, dan pertanian lahan kering terus dikembangkan dan dipasarkan. Tren positif terlihat di sektor hortikultura dan peternakan karena permintaan greenhouse dan alat mesin peternakan terus meningkat.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 14 Edisi No. 294 yang terbit Desember 2018. Atau, klik : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://higoapps.com/browse?search=agrina, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/