CROWN, Sate’ Auto Dryer yang memiliki ruang pengering ganda mampu meningkatkan rendemen giling gabah 1%-5%.
Banyak faktor yang mempengaruhi rendemen giling. Salah satunya adalah proses pengeringan. Untuk mengeringkan gabah atau biji-bijian lain secara modern, ada berbagai macam mesin pengering berbentuk vertikal yang bisa digunakan. Contohnya, pengering lorong sempit, pengering aliran campuran, dan yang sedang booming, yaitu pengering sistem aliran hawa panas “bolak-balik” (Sate’ Auto Dryer).
Pengeringan Lebih Merata
CROWN, Sate’ Auto Dryer memiliki prinsip kerja seperti barbekyu atau sate. Untuk mendapatkan hasil matang maksimal, perlu pemanasan dari dua arah atau bolak-balik. Pengering modern ini memiliki tiga zona di dalamnya.
Gabah atau biji-bijian yang memasuki mesin pengering akan melewati zona pertama, yaitu ruang dengan hembusan panas dari sebelah kanan. Kemudian, gabah melewati ruang pendingin untuk menetralkan suhunya. Setelah itu, lanjut lagi menuju ruangan dengan penghembus hawa panas dari sebelah kiri. Dengan mekanisme ini, hasil akhir pengeringan akan lebih merata dibandingkan pengering pada umumnya.
Selain itu, waktu pengeringan pun jadi lebih cepat. “Sate’ Auto Dryer sudah teruji bisa menurunkan kadar air rata-rata sekitar 0,8% - 2,0%,” jelas WN Soebardjo, GM Grain Processing Division PT RUTAN. Dengan proses pengeringan lebih cepat, potensi gabah yang diselamatkan dari kebusukan pun semakin banyak. CROWN, Sate’ Auto Dryer yang dikenalkan sejak 2015 sudah banyak digunakan terutama di daerah Sulawesi Selatan.
Rendemen Giling
“Di Indonesia, masalah rendemen giling masih sulit untuk distandarisasi. Rendemen giling secara matematis merupakan hasil pembagian antara bobot keluaran (output berupa beras) dibagi bobot masukan (input gabah kering giling/GKG)dikurangi bobot kotoran, yang dinyatakan dalam satuan persen,” jelas pria yang akrab disapa Bardjo itu. Selain parameter tersebut, tambah Bardjo, rendemen giling sangat ditentukan oleh konfigurasi sarana pemrosesan yang menentukan derajat sosoh dan jumlah bulir patah pada beras.
CROWN Sate’ Auto Dryer melakukan sistem urai gabah atau partikel lain yang dikeringkan selama di dalam ruang pengeringan menebar secara merata. Dengan pola semacam itu hasil pengeringan lebih merata dan cepat. Akibatnya proses pemuaian kandungan air dari dalam biji gabah dapat berlangsung secara teratur dan merata. “Biji padi menjadi kering sempurna sehingga saat digiling tidak banyak yang retak dan patah. Oleh karena itu, rendemen hasilnya meningkat sekitar 1% – 5%,” tutur Bardjo.
Galuh Ilmia Cahyaningtyas