DLG memiliki DNA sebagai wadah bertukar ide dan pengetahuan sehingga membuat petani dan industri pertanian lebih maju.
Berangkat dari organisasi kecil, perkumpulan petani bisa mengubah wajah pertanian dunia. Itulah yang dilakukan para petani Jerman yang berada dalam wadah German Agricultural Society (Deutsche Landwirtschafts Gesellschaft-DLG). Tidak melulu bergantung pada pemerintah, DLG justru mampu menyelenggarakan pameran mekanisasi pertanian terbesar sedunia bernama Agritechnica yang selalu dinanti kehadirannya. Bahkan, DLG membantu petani di negara lain untuk menerapkan pertanian presisi.
Berasal dari Insiyur
DLG hadir bermula dari pemikiran seorang insinyur bernama Max Eyth. Pria kelahiran 1836 ini memulai karir di pabrik mesin uap bernama Gotthilf Khun di dekat Kota Berg, Jerman. Eyth kemudian bergabung dengan John Fowler, perusahaan mekanisasi terkemuka dunia berbasis di Leeds, Inggris.
Menjabat sebagai insinyur kepala pada 1860-1882, Eyth berkesempatan keliling dunia. Apa yang dilihat selama perjalanan membuatnya cemas memikirkan kondisi pertanian di negara asalnya. Dia merasa pikiran sempit dan birokrasi akan mengancam serta menghambat inovasi di sektor pertanian Jerman. Ia pun mendorong terciptanya organisasi nasional non-partisan yang mengikuti pola organisasi pertanian di Inggris.
Bermodal biaya pribadi, Eyth membahas organisasi non-profit (NGO) dan mencari anggota potensial ke penjuru Jerman selama tiga tahun. Akhirnya, DLG pun lahir di Berlin, Jerman pada 11 Desember 1885 dengan keanggotaan 200 orang.
Menurut Peter Grothues, Trade Fairs & Exhibitions Managing Director DLG, saat itu kondisi di Jerman cukup rumit dan sedikit orang yang mau terbuka bahkan mengerti tentang inovasi. “Eyth mendirikan DLG dengan ide dasar yang paling terhangat: bertukar metode, sistem terbaik, mencoba mencari tahu bagaimana teknologi bekerja di lahan,” katanya.
Pendiri DLG menyadari pameran berperan penting memperkenalkan kemajuan teknologi pada petani Jerman. Berbeda dengan penyelenggara pameran pada masanya, DLG mengadakan pameran yang fokus pada hal teknik dan bernilai informasi tinggi. Pameran pertama DLG sukses terselenggara di Frankfurt pada 1887 dengan 50 ribu pengunjung.
Sejak itu DLG terkenal sebagai penyelenggara pameran pertanian dan pangan terbesar dunia, seperti Agritechnica, EuroTier, Anuga FoodTec, PotatoEurope, dan DLG Field Days. Rahasia sukses pameran itu, ungkap Peter, adalah jendela menuju masa depan dari sisi teknologi dan ide baru. “Kami dari petani jadi ingin menampilkan teknologi. Dan para CEO dari perusahaan besar datang ke sini dan berdiskusi tentang masa depan, dan lain-lain. Bisa membuka jaringan di sini,” urainya.
DNA DLG
Sebagai lembaga think-thank, DLG memiliki DNA sebagai wadah bertukar ide dan pengetahuan sehingga membuat petani dan industri pertanian lebih maju. Karena itu, DLG juga menyediakan 600 ha lahan uji coba di Saxon untuk teknik budidaya terdepan hingga uji mekanisasi pertanian. Saat ini keanggotaan DLG mencapai lebih dari 25 ribu anggota.
DLG mengorganisir 80 kelompok kerja yang menangani berbagai topik sesuai kebutuhan dan permintaan petani mulai dari pembenihan tanaman dan hewan, manajemen pertanian, hingga teknologi mekanisasi. Lantas DLG menampung ide tersebut, mendiskusikannya dengan para ahli, dan menyebarluaskan melalui situs dan pertemuan.
Peter mengatakan, DLG juga dipercaya sebagai lembaga uji pangan, teknologi, dan produksi tanaman. “Kami menguji sebanyak 33 ribu makanan dan minuman dalam setahun. Selain itu kami mengetes apa saja yang petani gunakan, seperti combine, traktor, sistem irigasi, pupuk, dan benih,” ulasnya. Berbagai produk yang sudah dites akan diberi logo DLG yang sangat dikenal konsumen Jerman.
Meski sebagai LSM, asosiasi tetap memperoleh profit. Peter mengungkap, dana operasional DLG datang dari uji produk, biaya keanggotaan, dan biaya pameran. Dengan begitu, DLG bisa membantu petani di negara lain dengan melakukan pameran dan membuat lahan percontohan.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 14 Edisi No. 287 yang terbit Mei 2018. Atau, klik di : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://higoapps.com/item/1774/agrina-edition-jan-2018, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/