Rabu, 17 Januari 2018

Panen Padi berkali-kali berkat Salibu

Sistem tanam padi sekali namun panen berkali-kali dengan bibit yang sama

Usaha inovasi dalam meningkatkan kebutuhan beras dan mencapai swasembada yang dicanangkan Pemerintah nampaknya menemui hasil. Salah satunya, Kelompok Tani Subak Bukit Telu, Desa Bengkel, Kec. Busungbiu, Kab. Buleleng, Bali yang menggunakan teknologi Salibu dalam bertani padi. Untuk pertama kalinya Kelompok Tani ini sukses melakukan panen raya berkat penerapan teknologi yang berasal dari APBN 2017 tersebut.

Kepala Bidang Produksi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, I Wayan Sunarta mengatakan, tujuan pemanfaatan teknologi Salibu adalah meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi. Hasil tahap pertama padi salibu tidak jauh berbeda dari panen sebelumnya. Malahan petani bisa menghemat biaya produksi lantaran tidak perlu ongkos tanam untuk membeli benih dan penyemaian. “Waktunya bisa 50 hari lebih cepat,” tambahnya saat panen raya seluas 12,5 Ha di Kab. Buleleng, Bali, Kamis (11/1).

Teknologi Salibu, lanjut Wayan, memanfaatkan sisa tanaman yang telah di panen sebelumnya. Dengan menggunakan varietas IR-64 dan Ciherang, serta sistem tanam PTT tanpa legowo, hasil panen Salibu dari bibit sebelumnya mencapai 7 ton/Ha Gabah Kering Panen (GKP). Hampir menyamai hasil panen bibit pertama, yakni 8,8 Ton/Ha. Sukses pemanfaatan teknologi Salibu dari PT Prima Agro Tech, yakin Wayan, tidak lepas dari cara perawatan tanaman yang tepat serta pengolahan hama dan penyakit yang cermat.

Sementara Suede, petani padi Kec. Busungbiu, Bali menambahkan, acara panen raya ini menjadi perhatian petani. Biasanya petani memiliki kendala di bagian pemeliharaan yang dapat mempengaruhi hasil panen. “Hasil panen pertama bisa dijadikan pembelajaran untuk tanam Salibu lagi ke depan,” cetusnya.

Try Surya Anditya

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain