Sebagai bukti komitmen untuk meningkatkan hasil produksi petani, CropLife Indonesia memberikan pemahaman produk perlindungan tanaman serta mengedukasi petani.
CropLife Indonesia memiliki komitmen dalam membantu petani untuk meningkatkan hasil produksinya. Hal ini tentunya akan berdampak kepada tingkat kesejahteraan petani. Dalam setiap kegiatan edukasinya, CropLife mengusung tema edukasi yang berbeda-beda. Kegiatan yang berlangsung di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Lembang, Bandung tersebut, mengangkat materi tentang tata kelola penggunaan pestisida.
Direktur Eksekutif CropLife Indonesia, Agung Kurniawan berujar, sebagai asosiasi yang bergerak di bidang pestisida dan benih di Indonesia, CropLife bertanggung jawab untuk memberikan edukasi tentang pengunaan pestisida secara tepat guna kepada konsumen. Agung melanjutkan, masih banyak petani yang belum menggunakan pestisida dengan sesuai. “Kalau tidak diberikan pemahaman cara pemakaian pestisida yang benar akan berdampak negatif bagi manusianya sekaligus lingkungannya,” imbuh Agung, di Lembang, Bandung, Jabar, Kamis (9/11).
Tujuan diberikannya edukasi agar petani mendapat pengetahuan dan mampu mengaplikasikan pestisida dengan tepat dan cermat. Karena terkadang petani masih kurang mengindahkan aturan pakai (dosis), maupun dalam merawat sprayer. “Praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practice) dan praktik penggunaan pestida yang baik (Good Pesticide Practice) perlu diterapkan,” ungkap Agung.
Dalam pelatihan tersebut, petani diberikan informasi terkait pengenalan produk pestisida palsu dan ilegal, serta lima aturan utama dalam pemakaian produk perlindungan tanaman. Yakni memahami label, mengerjakan dengan hati-hati, merawat sprayer dengan baik, menjaga kebersihan diri, dan mengenakan alat pelindung diri.
Try Surya Anditya