Bagi para pengusaha pengeringan komoditas pangan, khususnya gabah dan jagung pipil, kinerja dryer sangat berpengaruh terhadap dinamika usaha. Jika mesin dryer mampu mengeringkan dalam jumlah banyak dan cepat, sudah pasti keuntungan yang didapat bisa berlipat-ganda.
PT Rutan tidak pernah berhenti untuk terus berevolusi dan berinovasi terhadap produk yang menjadi obyek dagangannya. Khususnya dryer, PT Rutan selain sudah lama memasarkan mix flow dryer yang diproduksi oleh PT Agrindo, sekarang bekerjasama dengan salah satu kreator teknologi dryer (David Lin – Taiwan) menghadirkan jenis dryer dual drying chamber. “Tujuannya selain mengevolusi teknologi sistem pengeringan, juga untuk mencapai proses pengeringan bukan saja efektif dan efisien, akan tetapi juga mampu menghasilkan tingkat kerataan hasil pengeringan yang prima,” ungkap WN Soebardjo, Senior Marketing Manager - Grain Processing Division PT Rutan.
Kerataan Hasil Pengeringan
Kerataan hasil pengeringan oleh mesin-mesin pengering (dryer) di lapangan merupakan sesuatu yang sangat esensial, dan seringkali dikeluhkan para pengguna. Mereka kerap mengeluhkan ketidakrataan kadar air biji-bijian yang dikeringkan. Misalnya ingin mengeringkan gabah sampai kadar air 14%, tidak jarang ada sebagian gabah yang kadar airnya masih di atas 14%. Gabah yang keringnya tidak rata ini akan mengakibatkan beras hasil giling banyak patah dan pasti rendemennya turun. Padahal rendemen giling merupakan tolok ukur yang teramat penting bagi rice miller sebagai keuntungan hasil usaha.
Evolusi ruang pengering ganda sudah terbukti dan teruji mampu meningkatkan kinerja dryer yang jauh lebih mumpuni dalam menghasilkan tingkat kerataan hasil pengeringan dengan waktu lebih singkat. Laju pengeringan dapat disesuaikan pada rentang 0,6% - 2% per jam. CROWN Sate’ Auto Dryer tersedia dengan kapasitas: 10 ton, 20 ton, 30 ton, 40 ton, 50 ton, dan 60 ton.
Selain terbukti memperbaiki rendemen giling, CROWN Sate’ Auto Dryer juga terbukti bisa mengeringkan jagung pipil dengan warna hasil pengeringan kuning natural. “Saya sendiri, selaku mantan teknisi sejak 1980 cukup dibuat surprise melihat warna jagung pipil yang dikeringkan oleh Sate’ Auto Dryer. Sebab yang saya tahu, jika sistem pengeringan tidak sempurna biasanya warna jagung keringnya akan kusam, pucat, dan rusak. Tapi justru dengan Sate’ Auto Dryer, warna jagung hasil pengeringannya kuning natural. Bukti inilah yang menjadikan CROWN, Sate’Auto Dryer kian hari kian diminati banyak rice miller, meskipun harganya lumayan mahal,” kata Bardjo. Dalam waktu kurang dari setahun sudah banyak terjual maupun terpasang di daerah Sulawesi Selatan, Aceh, Nias, Sumatera Selatan, Lampung dan Jawa Barat.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 12 Edisi No. 264 yang terbit pada Juni 2016. Atau klik di www.scanie.com/featured/agrina.html, https://www.wayang.co.id/index.php/majalah/agrina