Terus meningkatkan pelayanannya di Pulau Kalimantan dengan membangun gudang suku cadang senilai US$10 juta.
Truk sangat diperlukan dunia bisnis, termasuk agribisnis, sebagai sarana mengangkut barang, baik truk ringan (light duty truck), truk medium (medium duty truck), maupun truk berat (heavy duty truck). Salah satu perusahaan yang saat ini fokus memproduksi dan memasarkan truk (berat) adalah UD Trucks Indonesia, anak perusahaan PT Volvo Indonesia, Grup Volvo.
“Truk kami menggabungkan sejarah panjang mesin UD dan teknologi terkini Volvo, (sehingga) memiliki konsumsi bahan bakar lebih baik, durability pada driveline-nya, dan safety mutakhir,” kata Pierre Jean Verge-Salamon, Presiden Direktur UD Trucks Indonesia.
Penjualan UD Trucks di Indonesia Tahun Penjualan
(Unit) 2009 1.191 2010 4.150 2011 4.495 2012 3.486 2013 2.476 Sumber: UD Trucks Indonesia (27 Maret 2014)
UD Trucks adalah solusi
pelayanan transportasi yang efisien dan irit bahan bakar. Didirikan di Jepang pada 1935, dan menjadi
bagian Volvo tahun 2007, sebelumnya terkenal dengan merek dagang Nissan Diesel.
Pada 2010, bertransformasi
dari Nissan Diesel menjadi UD Trucks. Sejak 1984, didukung jaringan pemasaran
PT United Tractors Tbk, PT Astra International Tbk., dan UD Trucks sendiri,
sekarang populasi UD Trucks di Indonesia sekitar 20 ribu unit. Populasi terbanyak
di Jawa, sekitar 41%, Kalimantan 33%, Sumatera 12%, Sulawesi 9%, dan lainnya
5%. “Dari ketiga kategori (truk), UD Trucks fokus ke pasar HDT (heavy duty truck), tapi ke depan, tidak
menutup kemungkinan melihat perkembangan segmen lainnya,” kata Salamon.
Menurut Ernando Demily, Chief Executive PT Astra International Tbk – UD Trucks Head Office, perusahaannya fokus memasarkan UD Trucks untuk kebutuhan logistik, infrastruktur, dan lainnya. “Kami lebih banyak di Jawa,” ungkapnya dalam temu media di Jakarta (27/3). Tahun lalu, Astra investasi sekitar US$70 juta untuk lima gerai baru di Bekasi, Banjarmasin, Palembang, Pekanbaru, dan Surabaya.
Agribisnis Cukup Potensial
PT United Tractors Tbk (UT), menurut Ernando, lebih banyak memasarkan truk off-road. “Kami fokus ke mining, forestry, agriculture, dan construction. Terbanyak outlet kami di Kalimantan. Awal tahun ini buka baru di Sampit, jadi total outlet kami 45 unit,” tambah Harjadi Mawardi, General Manager Truck Operation Division UT. Memang UD Trucks akan memperkuat pasar di Kalimantan karena ada pertumbuhan kebutuhan yang kuat untuk pasar truk HDT.
Bahkan untuk memperkuat pelayanan pelanggan di pulau itu, UD Trucks berinvestasi US$10 juta untuk membangun gudang suku cadang di Balikpapan, yang rencananya diresmikan kuartal ketiga tahun ini. “UD Trucks melihat kesempatan untuk memberikan kebutuhan suku cadang yang lebih tersedia guna memperkuat pelayanan pelanggan di Kalimantan,” tuturnya.
Melalui program “Going the Extra Mile”, UD Trucks ingin memberikan pelayanan terbaik dengan memperluas jaringan pelayanan, membuka gudang suku cadang di Kalimantan, serta meluncurkan rangkaian produk baru akhir tahun ini. Dalam lima tahun ke depan, menurut Salamon, perekonomian Indonesia sangat menjanjikan. Untuk itulah UD Trucks sangat serius dalam meningkatkan nilai lebih bagi konsumen dengan “Going the Extra Mile”. “Sektor agribisnis kami lihat sebagai sektor yang cukup potensial bagi UD Truck, walaupun saat ini penjualan (di sektor ini) hanya 5%-10%. Tapi kami cukup percaya diri untuk meningkatkan penjualan kami di sektor perkebunan,” katanya.
Syatrya Utama