Minum teh menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Teh hijau dipercaya sebagai minuman menyegarkan dan menyehatkan.
Di beberapa negara Asia, minuman teh telah menjadi produk yang sukses dan menjadi pilihan konsumen sebab teh dianggap sebagai salah satu produk minuman yang menyehatkan dan berkualitas.
Menurut Direktur PT Indofood Asahi Sukses Beverages (IASB), Anastasia Sutadji, Pasar minumann teh siap minum (ready to drink) bertumbuh. Minuman teh kemasan siap minum di Indonesia merupakan pasar terbesar kedua setelah kategori air mineral kemasan.
“Pasar tumbuh dan berkembang dengan cukup pesat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan kesehatan," katanya, dalam acara peluncuran produk minuman Ichi Ocha di FX Sudirman, Jakarta, Rabu (5/2).
Apalagi perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih aktif, perkembangan ekonomi dan didukung taste konsumen. Tentunya sangat membutuhkan kemasan, praktis dan mudah dibawah kemana saja.
Untuk mengakomodasi tren tersebut, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd (Asahi) meluncurkan produk minuman teh hijau merk Ichi Ocha dibawah bendera IASB. Teh hijau dalam kemasan berkualitas premium bagi konsumen ini diciptakan dengan memadukan daun teh hijau Jepang terbaik dengan inovasi penyeduhan yang sempurna.
Direktur AISB, Yoshimi Miyano menjelaskan, yang membedakan produk Ichi Ocha dengan produk sejenis lainnya karena diproduksi menggunakan teknologi Jepang dengan satu kali proses penyeduhan. “Teknologi ini khusus kami ciptakan dan hanya menggunakan daun teh untuk diekstrak satu kali saja," ungkapnya.
Yoshimi Miyano menekankan teknologi satu kali penyeduhan dipercaya bisa mengekstrak kandungan antioksidan yang terdapat dalam daun teh hijau pada kondisi paling optimal. Sehingga, kandungan antioksidan dan manfaat kesehatan pun bisa didapat. Maka dari itu, kehadirannya di tengah masyarakat Indonesia untuk memberikan kualitas “Ichiban” (nomer satu) di setiap kemasan Ichi Ocha.
Jangan Seduh Berulangkali
Clinical Dietitian Emilia E. Achmadi, MS. RD membenarkan agar tidak kehilangan semua kandungan positif dalam daun teh, jangan melakukan penyeduahan berulang kareana daun teh yang sudah diseduh berkali kali, aromanya akan hilang, dan antioksidannya juga hampir tidak ada.
Selain itu, saran Emilia, jangan menyeduh teh dengan merebus daun teh dalam air mendidih, karena antioksidannya akan rusak pada temperatur 100 derajat celcius. Jadi, sebaiknya tunggu air yang mendidih hingga suhunya menurun hingga 80-85 derajat celcius, baru seduh tehnya. “Brewing ini berlaku untuk menyeduh semua jenis teh,”tekan pakar gizi ini.
Bisa juga daun teh diseduh dengan cold brewing (air dingin), caranya dengan menggunakan wadah kaca atau stainless steel yang ditutup dan dimasukkan kulkas. Agar kandungan antioksidan, katekin tidak rusak terpapar oksigen terlalu lama.
Tapi untuk mendapat manfaat antioksidan penyeduhan teh cara dingin butuh waktu sekitar 3-4 jam. Cara menyeduh teh dengan air dingin ini menjamin kandungan antioksidan lebih terjaga. “Bagaimanapun juga menyeduh teh dengan cara panas atau dingin tidak masalah, sesuai selera saja,” terang Emilia.
Itulah alasan mengapa teh tidak boleh diseduh untuk kedua kalinya, selain sudah terpapar oksigen, temperatur panas telah menghilangkan manfaat teh itu sendiri. Hal ini juga berlaku pada minuman teh hijau dalam kemasan (ready to drink), pada saat dibuka jangan dibiarkan terlalu lama, sebaiknya dihabiskan jangan disimpan terlalu lama karena paparan oksigen bisa merusak kandungan dan manfaat teh itu sendiri.
Konsumsi Teh Dengan Benar
Emilia menjelaskan, teh hijau mengandung banyak nutrisi dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Tapi harus ada batasan untuk mengonsumsinya. “Yang paling baik dua sampai 3 gelas atau 750 cc sehari, bila tujuan mengonsumsi teh hijau tersebut untuk membatasi kandungan tanin serta konsentrasinya di pencernaan tidak berlebihan,” jelas Pakar bidang Disease Prevention and Sport Nutrition ini.
Namun, tambahnya minum teh hijau juga bergantung dari balancing minuman lain, yaitu air putih. “Karena tubuh ini terdiri dari cairan, jadi harus seimbang," katanya.
Bagi orangtua dianjurkan untuk membiasakan dan mengenalkan anak-anaknya mengonsumsi secangkir teh hijau setiap harinya sebagai pendamping minuman yang bermanfaat lain seperti susu.
Namun, pastikan usia anak sudah 6 hingga 7 tahun atau sudah bersekolah. Sebab anak-anak yang belum mencapai usia SD, dianjurkan untuk diberi minuman lain yang berguna bagi tumbuh kembangnya.
Beberapa hasil penelitian menunjukan teh hijau dikenal mengandung cathecin yang tinggi dan sudah lebih dari 40 tahun di teliti para pakar. “Cathecin yang tedapat dalam daun teh hijau ini bukan lagi anti-oksidan tetapi super-oksidan yang bermanfaat mencegah serangan jantung, menurunkan berat badan, dan memberi stimulasi fungsi saraf," urai Emilia.
Selain itu, Cathecin mampu melancarkan pembuluh darah, mencegah penuaan dini dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Manfaat teh hijau sudah dirasakan oleh brand ambasador Ichi Ocha, Yuki Anggraini Kato. Efek konsumsi the benar-benar dirasakan saat menginjak usia remaja. “Ocha (teh) ampuh untuk detoks dan merawat wajah agar jauh dari jerawat dan makin cerah setelah bangun tidur,” kata pemeran dalam film Operation Weeding ini.
Kebiasaan minum the hangat saat bangun dan sebelum tidur membuat wajahnya tak berjerawat. “Dulu setelah ujian nasional aku jerawatan, terus mama kasih ocha, dan jadi lebih mendingan, lama kelamaan hilang,” ungkap gadis yang akrab dipanggil Yuki Kato ini.
Yuki mengaku sangat gemar mengonsumsi ocha lantaran sejak kecil ia sering disuguhi ocha karena ayahnya memang berasal dari Jepang. “Saat pertemuan keluarga biasanya ada sajian teh dan itu teh hijau,” cerita Yuki.
Ichi Ocha Untuk Yang Energik
Kehadiran Ichi Ocha mampu memenuhi keinginan penggemar teh hijau di Indonesia. Bagi kawula muda yang energik, jangan melewatkan untuk merasakan kesegaran minuman teh hijau Ichi Ocha yang bisa membangkitkan semangat.
Yoshimi Miyano menambahkan Ichi Ocha berbahan baku teh hijau yang dipetik dari kebun the pilihan di Jepang. Sementara itu, proses produksinya dilakukan di Malaysia dan dikemas dalam botol pet ukuran 350 ml dan 500 ml.
Botol pet menjadi kemasan praktis bagi yang aktif dan tidak sempat menyeduh the. Selain itu Ichi Ocha sudah sesuai dengan stadar keamanan pangan internasional dan sudah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pada peluncuran perdananya teh Ichi Ocha di kawasan Senayan ini juga digelar serangakain kegiatan marketing komunikasi digelar dengan mengusung tema Japanindo Experience, pengalaman Fusion Jepang Indonesia yang selaras dengan Youth, Energetic, Fun and Full of Energy, sesuai profil brand Ichi Ocha dengan Manga Japanenese Cartoonist, Ichi Ocha Tea Bar dan Ichi Ocha Tokyo Photo Booth.
Sementara itu, TVC Ichi Ocha yang sudah hadir di Februari ini, dengan pesan “Cobain Kesegaran Jepang” terasa belum cukup. Pesan komunikasi tingginya kualitas produk Ichi Ocha “Ichiban” (terbaik) pun dilabelkan di tutup kemasan.
Tri Mardi Rasa