Sektor kelauatan dan perikanan Indonesia sangat strategis, karena menjadi unggulan bagi pembangunan sebuah negara kepulaun. Sudah banyak yang telah dilakukan oleh negara Indonesia, tapi harus disadari pula masih banyak juga peluang, tantangan, ancaman, dan kelemahan yang harus diantisipasi.
“Kita harus bisa memanfaatkan sumberdaya alam dan manusia yang ada tersebut agar bisa berdaya saing dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi, termasuk pengembangan SDM-nya,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Suseno Sukoyono dalam acara Focus Group Discussion (FGD), Kamis (9/1), di Kampus Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ketua STP, Tatang Taufiq Hidayat mengatakan pencapaian pembangunan kelautan dan perikanan tidak terlepas dari peran SDM yang juga merupakan bagian penting dalam pengembangan kualitas SDM yang harus bisa mengimbangi perubahan teknologi, ekonomi, dan sosial secara dinamis.
Bahkan, tambah Tatang Taufiq Hidayat, untuk mendukung kualitas SDM kelautan dan perikanan telah berdiri Kampus School for Marine and Fisheries di Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan kampus teaching factory Sekolah Tinggi Perikanan di Karawang, Jawa Barat. “Langkah ini, sebagai pengembangan SDM dalam mendukung pembangunan ketahanan pangan dan nutrisi, penguatan dayasaing, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian sumberdaya alam, serta pemantapan paradigma sebagai negara bahari,” jelasnya.
Selain itu, Suseno Sukoyono berharap FGD, bisa memberikan masukan bagi pengembangan SDM yang bisa diintegrasikan pada RPJMN sektor kelautan dan perikanan, baik mengenai kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, pendanaan, melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan.
Dalam rangkaian FGD juga memberikan penghargaan kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Subjakto atas peran sertanya sebagai ”Penggerak Budidaya Udang Vannamei dan Ikan Hias Nasional.” Berkat kinerja yang dilakukan selama ini, terjadi peningkatan produksi nasional di bidang perikanan budidaya, khususnya udang vannamei dan ikan hias. “Untuk pertama kalinya budidaya udang vanamei nasional targetnya terlampaui hingga 619 ribu ton dibandingkan dari sebelumnya yang tidak pernah tercapai targetnya,” jelas Suseno Sukoyono memaparkan salah satu keberhasilan yang telah dilakukan oleh Dirjen Budidaya ini.
Tri Mardi Rasa