Senin, 9 Desember 2013

Hari Perkebunan Nasional Digelar di Semarang

Pameran hasil perkebunan, sebagai rangkaian acara peringatan Hari Perkebunan Nasional ke-56 dibuka oleh Djoko Sutrisno, Asisten Gubernur Jateng bidang Kesra, pada Minggu, 8 Desember 2013. "Kami menyambut baik digelarnya acara ini di Jawa Tengah karena Jawa Tengah memang salah satu provinsi penghasil komoditas perkebunan besar di Indonesia, seperti tebu, kopi dan banyak lagi," ujar Djoko di kawasan Agrowisata Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kab. Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi ajang pameran tersebut.

Dijelaskan oleh Irmijati Rachmi Nurbahar,Direktur Pascapanen dan Pembinaan Usaha, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), pameran ini diikuti lebih dari 80 peserta yang berasal dari instansi, perusahaan, komunitas, yang bergerak di bidang perkebunan. Berbagai produk olahan dari komoditas perkebunan dapat dijumpai dalam pameran ini, seperti kopi, teh, cokelat dan obat herbal. "Pameran berlangsung mulai hari ini, sampai puncak acara pada 10 Desember, sebagai Hari Perkebunan Nasional," kata Irmijati.

Ditambahkan oleh Mukti Sardjono, Sekretaris Ditjen Perkebunan, acara peringatan Hari Perkebunan Nasional yang digelar di Jawa Tengah ini mengusung tema swasembada gula 2014 karena Jateng memang salah satu sentra tebu rakyat. "Melihat data produksi tebu yang ada kami optimistis swasembada gula 2014 mampu diraih," tutur Mukti.

Petani Berprestasi

Pada malam harinya, Gamal Nasir, Dirjen Perkebunan, Kementan, menyerahkan penghargaan kepada 19 petani berprestasi dalam bidang perkebunan dari seluruh Indonesia. "Dengan penghargaan ini kami berterima kasih kepada petani yang telah bekerja keras dan berhasil meraih sukses dalam bidang perkebunan, baik itu untuk karet, sawit, merica, dan lain sebagainya" papar Gamal di salah satu hotel di Salatiga, Jateng, tempat pemberian penghargaan berlangsung. Acara ini juga diisi dengan dialog antara Dirjen Perkebunan dengan para petani berprestasi tersebut.

"Dengan penghargaan ini kami merasa dihargai oleh pemerintah," ujar Rohman, petani merica dari Kalimantan Tengah. Dari 1 hektar lahan mericanya, setiap hari Rohman bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp100 ribu.

Syaiful Hakim

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain