"Asia merupakan wilayah dengan pertumbuhan kakao olahan terkuat. Cargill melihat permintaan yang tinggi di Asia dan Indonesia,” kata Direktur Pengembangan Bisnis Cargill Cocoa and Chocolate, Job Leuning pada wartawan di Hotel Shangri-la Jakarta, Rabu (4/12).
Untuk memenuhi kebutuhan permintaan Cargill Inc membangun pabrik kakao olahan di Manyar, Gresik, Jawa Timur yang merupakan pabrik pengolahan kakao Cargill pertama di Asia selain di Eropa dan Afrika.
Pabrik yang akan beroperasi pada pertengahan 2014 itu, berkapasitas 70 ribu ton biji kakao. "Hasil produksi, kami akan berbentuk bubuk, liquor, lemak kakao (butter), termasuk produk bubuk premium kakao gerkens. Pabrik pengolahan kakao baru juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan dan pengembangan sektor industri berbasis kakao di Indonesia dan Asia,” jelasnya.
Leuning menambahkan, produksi kakao PT Cargill Indonesia bakal untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan pasar Asia. Apalagi dengan pertumbuhan kakao di domistik yang cukup signifikan.
Leuning menegaskan, dipilihnya Gresik sebagai lokasi pabrik karena faktor fasilitas yang mendukung seperti transportasi. “Jawa Timur cukup strategis untuk mensuplai kakao ke berbagai daerah dan negara lain,” katanya.
Selain di Sumatera, Kalimantan dan Jatim, saat ini, Cargill memiliki dua lokasi pembelian bahan baku biji kakao di Makassar dan Palu yang akan mendukung operasional pabrik baru tersebut.
Leuning menambahkan Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, kami harus memproduksi sendiri untuk memenuhi rantai pasokan tersebut, melalui kerja sama dengan petani, pelanggan dan pemerintah daerah untuk menghidupkan industri kakao Indonesia di masa depan. “Juga untuk mendukung pengembangan kakao berkelanjutan secara global,”tukas Job Leuning.
Tri Mardi Rasa