Guna meningkatkan daya saing produk pertanian menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013. “Kementan terus menggiring petani untuk meningkatkan mutu hasil pertanian. Dengan adanya mutu atau kualitas dapat menjamin petani mampu bersaing di pasar bebas ke depan,” tutur Menteri Pertanian Suswono dalam malam Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 di Auditorium Kantor Kementan, Jakarta, Kamis (28/11).
Harus Siap
Suswono sangat mengapresiasi acara tersebut. “Kegiatan pemberian Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing ini saya harapkan dapat menjadi motivator bagi pelaku usaha untuk dapat terus berprestasi dan berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian," katanya.
Sementara itu, pada hari yang sama, Haryono, Plt. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP), Kementerian Pertanian (Kementan), mengatakan, tantangan ke depan yang harus dihadapi para pelaku usaha adalah meningkatkan daya saing komoditas pertanian. “Kita dituntut harus mampu mempersiapkan diri bersaing memperebutkan pasar,” tandasnya seusai membuka Pameran Gelar Produk Pertanian Berdaya Saing 2013.
Haryono menambahkan, dengan masuk dalam perdagangan bebas mau tidak mau kita harus meningkatkan daya saing. Kita lebih senang harus memproduksi pangan yang berkualitas. Itu sebabnya petani Indonesia tidak hanya memikirkan produksi secara kuantitas, tapi juga kualitas.
Selain itu, upaya menciptakan daya saing tidak sebatas pada sisi produk, kualitas sumber daya manusia pun harus pula diperhatikan, sebab Human Development Index (HDI) atau indeks pembangunan kemanusiaan menjadi ukuran yang sangat serius. "Daya saing pertanian diupayakan terus, bukan hanya jumlah tapi kualitas terhadap mutu terkait bagaimana meningkatkan derajat HDI agar usia lebih panjang, pendidikan lebih maju," ulas Haryono yang juga Kepala Badan Litbang Pertanian itu. Jika daya saing sudah kuat, petani lokal tidak perlu gusar menghadapi datangnya produk pertanian impor ke Indonesia.
Anugerah Bagi Pelaku Usaha
Sementara itu, Yasid Taufik, Sekretaris Ditjen P2HP, Kementan, mengungkap, konsistensi, ketekunan, inovasi, dan kemandirian telah ditunjukkan selama bertahun tahun oleh pelaku usaha pertanian di Indonesia. Peran mereka dalam meningkatkan daya saing ini mendapatkan apresiasi dari Ditjen P2HP melalui pameran, gelar produk pertanian, dan pemberian anugerah kepada pelaku usaha pertanian dalam menghasilkan produk-produk pertanian bermutu.
Apresiasi Produk Pertanian Berdaya Saing adalah sebuah bentuk penghargaan untuk individu, kelompok, dan lembaga yang secara konsisten mengabdikan dirinya dalam usaha di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian guna menghasilkan produk pertanian bermutu.
Dalam rangkaian kegiatan ini juga digelar dialog interaktif sebagai upaya take and give antara pelaku usaha dengan Kementan. Selain itu, Kementan memberikan beberapa sertifikat standar nasional kepada beberapa pelaku usaha. Yasid menguraikan, ada 42 sertifikat. Pertama, dua kategori pengawas mutu terkait kompeten daerah, 7 sertifikat yaitu verifikasi dan reverifikasi. Kedua, sertifikat pelaku usaha dengan 22 sertifikat organik. Ketiga, 10 sertifikat keamanan pangan dan 3 sertifikat alat dan mesin pertanian berstandar SNI.
Dalam gelaran Malam Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013, para penerima anugerah ini memperoleh penghargaan berupa trofi dan tabungan senilai Rp15 juta. Selain itu, mereka juga akan dipublikasikan di media massa dan memperoleh pembekalan dari pakar pemasaran Hermawan Kartajaya.
Tri
Mardi Rasa