Sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia, globalisasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat telah membawa perubahan cepat dan dinamis pada tatanan global dan nasional. Hal tersebut mengemuka dalam sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo pada pengarahan Rapat Kerja Teknis Terpadu Unit Kerja Eselon I KKP di Bandung, Kamis (7/2).
Dari sisi preferensi ketersediaan pangan telah terjadi pergeseran mind set pola konsumsi makanan sehat dari daging merah ke daging putih atau ikan. Apalagi kebutuhan akan produk perikanan bernutu, aman dikonsumsi, dan memiliki nilai tambah makin tumbuh.
Menurut data dari KKP tingkat konsumsi ikan perkapita pada 2010 - 2012 rata-rata naik 5,44 persen ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk melakukan percepatan pembangunan kelautan dan perikanan.
"Sejalan dengan perubahan paradigm tersebut, berarti kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan yang kini menjadi focus KKP, menjadi pilihan terbaik dan harus sukses dijalankan,” jelas Sharif C Sutardjo.
Inti dari industrialisai adalah peningkatan efisiensi, daya saing, sinergisitas hulu hilir serta keseimbangan suplay dan demand. Sehingga usaha perikanan makin berkembang, memberikan kontribusi optimal bagi perkonomiasn nasional dan bisa mensejahterakan pelakunya.
Untuk itu, tambahnya harus didasari konsep pembangunan berkelanjutan atau sustainable development. Berbeda hal dengan industrialisasi konvensional yang sering dianggap merusak lingkungan, boros sumberdaya, dan energi serta menimbulkan kesenjangan social.
Industrialisasi dalam program ini, tambahnya sudah seusai dengan program pro poor, pro job, pro growth dan pro environment. “Terkait dengan lingkunan hidup, jadi dengan memproduksi tanpa limbah atau nirlimbah sehingga itu sudah mencegah pemcemaran. Ini penting yang hakekatnya dalam penurunan emisi karbon,” katanya.
Ia mencontohkan pro lingkungan hidup, pada industri rumput laut yang limbahnya bisa diolah untuk menjadi pakan untuk budidaya yang dilakukan di Nusa Penida Bali.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto memaparkan, pencapaian target produksi perikanan budidaya 2013 – 2014 akan diselaraskan dengan program peningkatan industrialisasi perikanan budidaya berbasis ekonomi biru.
“Blue economy akan jadi nafas dan semangat dari industrialisasi perikanan budidaya. Limbah perikanan budidaya akan digunakan dan dikreasi menjadi suatu bisnis yang bernilai tambah, ekonomis, berdaya saing dan bisa menyerap tenaga kerja,” pungkasnya
Tri Mardi Rasa