Minggu, 6 Januari 2013

LIPUTAN KHUSUS :Adu Balap dengan Alih Fungsi Lahan

Berulangkali Mentan Suswono berkeluh-kesah soal sulitnya mencari lahan untuk mengejar target produksi. Di sisi lain, arus alih fungsi lahan terlalu deras.

Paling tidak dalam tiga acara, yaitu Konferensi Pers Refleksi Tahun 2011 dan Rencana Pembangunan Pertanian Tahun 2012, Feed Indonesia Feed The World 2012, dan terakhir, Chief Editor Meeting Refleksi 2012 dan Prospek 2013 Pembangunan Pertanian (26 Desember 2012), Mentan mengungkap, gagalnya pencapaian target produksi, terutama tebu dan kedelai, di antaranya akibat sulitnya memperoleh lahan untuk ekstensifikasi.

Bahkan dalam sesi seminar Feed Indonesia Feed The World yang digelar Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Februari tahun lalu, Suswono berkesempatan “menagih” langsung ke pembicara dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun apa jawaban BPN? Lahan telantar yang konon seluas 7 juta ha lebih, dikatakan sang narasumber, “Tiap jengkal tanah di Indonesia ini ada pemiliknya.” Kabar terakhir, menurut Sumardjo Gatot Irianto, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, pada Chief Editor Meeting 26 Desember silam, Kementan memperoleh lahan seluas 600 ha.

Pun demikian respon dari Kementerian Kehutanan. Meski sudah mendapat komitmen dari Menhut Zulkifli Hasan untuk memanfaatkan HGU yang telantar, toh prosesnya tak gampang. Sejauh ini Kementan baru mendapat alokasi 135 ribu ha.

Lebih lanjut mengenai liputan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 8 Edisi No. 194 yang terbit pada Rabu, 9 Januari 2013.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain