Jumat, 30 Nopember 2012

Kementan Gandeng TNI AD Untuk Pencapaian Ketahanan Pangan

Kementerian Pertanian mengandeng TNI Angkatan Darat (AD) untuk mendukung ketahanan pangan melalui Kesepakatan Kerja Sama  TNI AD Mendukung  Ketahanan Pangan.

Kesepakatan Kerja Sama (KKS) ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) No: 03/MOU/PP.310/4/12 dan No: NK/9/IV/2012 antara Menteri Pertanian dan Panglima TNI tentang kerja sama dan program pembangunan pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang ditandatangani pada 13 April 2012 lalu.

“Kementan merasa nyaman, karena kami tidak sendirian dalam melaksanakan tanggung jawab  membangun pertanian, memperkuat ketahanan pangan, dan  mencapai swasembada,” kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan dalam pembukaan workshop nasional dengan tema Sukseskan Pencapaian Ketahanaan Pangan Nasional Melalui Sinergitas Kementerian Pertanian dan TNI AD, Jum’at (30/11) di Auditorium Kementerian Pertanian Jakarta.

Selain itu, dokumen KKS ini berperan sebagai payung hukum bagi kerja sama pembangunan pertanian di daerah karena lingkup kerjanya dilakukan pemerintah daerah bersama Kodam (Komando Daerah Militer) dan Korem (Komando Resort Militer).

Rusman, menuturkan angin segar yang dihembuskan oleh TNI sedikit banyak bisa mempercepat berbagai program yang telah kementan lakukan seperti Sekolah Lapang Pengembangan Tanaman Terpadu (SLPTT) dan Gerakan Peningkatan Produksi Pertanain Berbasis Korporasi (GP3K). “Dengan peran TNI AD nanti SLPTTnya sukses, GP3Knya juga sukses,” lanjut Rusman.

Bahkan ke depannya peran Babinsa (Bintara Pembina Desa) pun akan ditingkatkan. “Barangakali kementerian pertanian ini bisa memberikan ‘mainan baru’ bagi Babinsa supaya lebih aktif lagi dalam pembangunan pertanian,” ungkap Rusman.

Untuk meningkatkan kemampuan Babinsa ini, maka dilakukan pembekalan dan pelatihan mengenai pertanian. “Dengan  pelatihan dari kementerian pertanian, kegiatan-kegiatan yang selama ini sudah berjalan tetapi belum tersistem dengan baik akan menajadi tersistem sehingga bisa teroptimalisasi,” kata Let. Jen Budiman, Wakasad.

“Kalau dalam bahasa kerennya, kami ini hard power yang mempunyai tugas bersinergi dan mendorong soft power (masyarakat) yang ada, sehingga soft power kita menjadi kuat,” pungkas Budiman.

Ratna Budi Wulandari

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain