Kamis, 25 Oktober 2012

Indonesia Akan Gelar Pameran Ildex 2013

International Livestock and Dairy Expo (ILDEX) siap digelar di Indonesia pada 2013. Pameran internasional yang pertama kali digelar pada 2006 di Vietnam, India dan China disebut-sebut sebagai ajang pertemuan para pelaku industry peternakan di tanah air.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantoro menyatakan mendukung penyelengaraan Ildex 2013. “Kehadiran di Indonesia merupakan respon dari besarnya potensi bisnis peternakan di Indonesia, untuk kemajuan pengembangan industri peternakan Indonesia, serta mendukung peningkatan konsumsi produk-produk peternakan Indonesia secara berkesinambungan,” kata Syukur dalam acara kick off  Ildex Indonesia 2013 di Jakarta, Rabu (24/10).

Sementara itu, dalam keteranganya pada jumpa pers Ketua Umum Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) Don P Utoyo, pihaknya menggandeng VNU Exhibition Asia Pacific sebagai pemilik paten ILDEX untuk menggelar pameran ini di Indonesia. “Ildex merupakan pameran business to business (B to B) akan dilengkapi dengan goverment expo yang akan memamerkan peran dan kirpah pemerintah dalam pencapain program di bidang peternakan secara umum,” jelasnya.

Ildex 2013 recananya dihelat pada 3 - 5 Oktober 2013 di arena PRJ Kemayoran Jakarta, menargetkan 5.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri yang melibatkan stake holder peternakan.

Selama pameran tersebut diperkirakan akan ada investasi 15 juta dolar AS. Sebab dalam pameran serupa di India dan Vietnam bisa mengundang investasi yang kurang lebih sama. “Kami ingin mengulang sukses tersebut di Indonesia tahun depan," harap General Manager VNU Exhibition Asia Pacific Ladda Mongkolchaivivat.

Ladda menceritakan, ILDEX Vietnam berhasil mengundang investasi sebanyak 15 juta dolar AS ke negara tersebut dan menciptakan kurang lebih 2.000 lapangan pekerjaan. Sedangkan di India berhasil menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 2.500 dan investasi sebesar 12 juta dolar AS.

Menurut Ladda, pengunjung ILDEX di Vietnam dan India lebih tinggi yaitu 6.500-7.000. “Memang kami mengundang sedikit pihak dalam setiap pameran. Tapi institusi bisnis yang diundang adalah pihak yang serius melakukan transaksi ataupun berinvestasi,” jelasnya.

Selain itu, target benyaknya pengunjung bukan yang utama tapi kualitas pengunjung menjadi prioritasnya. Dengan begitu, Ladda yakin  pengusaha ternak nasional akan diuntungkan. Sebab bisa menjalin jaringan baru sampai di luar negeri dan memungkinkan hasil peternakan Indonesia bisa diekspor.

"Memang ada kekhawatiran, dengan masuknya investor peternakan asing ke Indonesia, pengusaha lokal akan kalah. Tapi pengusaha Indonesia harus optimistis, mereka bisa bersaing," kata  Mongkolchaivivat.

Tri Mardi Rasa

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain