Perlindungan Dini Sukses Atasi Sundep Beluk
Penggerek batang padi kian aktif menyerang, perlu pengendalian hama sejak dini.
Dua musim tanam terakhir ini, serangan hama penggerek batang padi kian merajalela. Di Karawang, Jawa Barat misalnya, serangan penggerek batang membuat petani hanya panen 3-4 ton/ha. Meski sudah diaplikasi dengan insektisida, penggerek batang tetap menyerang. Untuk itu, perlu penanganan pengendalian hama secara terpadu, terpola dan dilakukan sedini mungkin, baik di pertanaman maupun sebelum benih disemai.
Imunisasi Preventif
Menurut Murdiyanto, Marketing Manager PT BASF Indonesia, penggerek batang dapat menyerang padi sejak di persemaian. Ngengat akan meletakkan telurnya di batang padi yang baru disemai lalu menetas dan larva memotong bagian tengah anakan sehingga aliran hara ke bagian atas tanaman terganggu yang menyebabkan pucuk layu dan kemudian mati. Biasanya, petani baru akan menggunakan insektisida pada umur 15 hari setelah tanam (HST) untuk mengantisipasi sundep. Padahal, ”Padi sudah terserang mulai dari persemaian. Itu yang harus diantisipasi petani yang selama ini banyak nggak tahu,” jelas Murdiyanto.
Apalagi, memasuki musim tanam seperti saat ini, dengan jumlah tanaman padi yang sedikit saat musim kemarau, tentu saja ngengat akan mencari tanaman baru pada musim yang akan datang. ”Karena itu kita ingin menyarankan petani bahwa sekarang sudah ada perlindungan dini sebagai preventif,” ungkapnya.
Caranya, perlakuan benih sebelum disemai, pencegahan dengan insektisida saat awal persemaian, dan pertengahan masa tanam. Setelah benih direndam 24 jam, tambah Murdiyanto, kemudian dicampur dengan Regent Red 50 SC atau dikenal sebagai Regent merah cukup 10 ml/kg benih, kemudian diperam semalam dan setelah itu benih siap disemaikan. Tujuannya, agar benih memiliki imunitas sejak dini terhadap serangan sundep, wereng, semut dan orong-orong di awal persemaian. Selain itu, Regent Red mampu menstimulasi pertumbuhan tanaman, terutama pembentukan akar untuk menyerap air dan sari-sari makanan lebih banyak sehingga tanaman lebih sehat.
Selanjutnya, padi ditaburi Regent 0.3 GR atau Regent tabur sebanyak 10 kg/ha bersamaan saat pemupukan pertama untuk mencegah serangan sundep. Jika ngengat ditemukan beterbangan ketika padi berumur 30 hari, semprotkan Regent 50 SC cair sebanyak dua kali pada umur 35 dan 45 HST untuk mencegah beluk (serangan pada masa generatif). Jika serangan hama cukup tinggi, semprotkan lagi Regent 50 SC sekitar 10 hari kemudian.
Panen 7,5 ton/ha
H. Nakri, tokoh petani di Desa Jayamakmur, Kec. Jayakerta, Karawang, sukses menerapkan paket preventif untuk melindungi padinya dari serangan penggerek batang. Tertarik dengan teknologi pengendalian hama sejak dini, ia menyediakan sawahnya dijadikan lahan percontohan. Hasilnya sangat memuaskan. Tanaman padinya leluasa tumbuh karena terbebas dari serangan penggerek batang.
Nakri sudah mengaplikasikan paket perlindungan BASF dua musim tanam. Musim tanam lalu, pria berusia 60 tahun ini bisa memanen padi sebanyak 7,5 ton/ha. Padahal sebelumnya, ia hanya memanen kurang dari 6 ton/ha karena diserbu penggerek batang. Sementara untuk tanaman padi yang akan dipanen dalam waktu dekat ini, ia optimistis bisa memperoleh 7,5 ton/ha.
Menurut Nakri, sejak menggunakan Regent Red, tanaman padinya lebih sehat, anakan lebih banyak, batang padi berwarna hijau meski bulirnya telah masak, malainya lebih banyak, dan bulirnya lebih bernas. ”Perbedaan itu, padi yang pakai Regent merah tidak kena penggerek, yang tidak pakai kena seperti sawah di sekitar saya,” paparnya dengan wajah berseri.
Windi Listianingsih