Slamet Soebjakto, Dirjen Perikanan Budidaya KKP,
Sutedjo Slamet Utomo, Bupati Banjarnegara, dan M. Romahurmuzy, Ketua Ketua
Komisi IV DPR RI bidang pertanian, kehutanan, bulog, dan kelautan, (kiri-kanan
memegang serokan ikan), panen ikan nila hasil budidaya minapadi di Desa
Blambangan, Kec. Bawang, Banjarnegara, Jateng. Foto : Windi Listianingsih
“Tahun ini kita punya program 250 ha Minapadi di tahun 2012 ini. Tujuannya untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Slamet Soebjakto, Dirjen Perikanan Budidaya, KKP saat panen ikan nila hasil budidaya minapadi di Desa Blambangan, Kec. Bawang, Banjarnegara, Jateng, Kamis lalu.
Minapadi, sambung Slamet, merupakan salah satu teknik budidaya ikan yang dilakukan di sawah baik melalui pola penyelang, tumpang sari maupun palawija yang dikenal dengan Gerakan Sejuta Hektar Minapadi (Gentanadi) dan udang Galah Minapadi (Ugadi).
Saat ini rata-rata produktivitas padi nasional masih berkisar 4,9 ton/ha. Sementara, melalui sistem minapadi, produktivitas padi naik menjadi7-8 ton/ha. Selain itu, tanaman padi lebih sehat dan tidak mudah terserang hama-penyakit.
Untuk menarik minat para pembudidaya, KKP menggandeng pemerintah daerah Banjarnegara membuat percontohan kawasan minapadi seluas 5 ha dan udang galah minapadi (ugadi) seluas 1 ha. Menurut H. Sutedjo Slamet Utomo, Bupati Banjarnegara, minapadi sangat potensial dikembangkan di Banjarnegara karena ketersediaan air yang melimpah. Selain itu, minapadi memenuhi permintaan ikan sebagai produk pangan sumber protein bagi masyarakat di pedesaan yang letaknya jauh dari laut.
Pada system minapadi biasanya ditebar benih ikan seperti mas, nila, dan gurame. Untuk menambah penghasilan masyarakat, KKP mengembangkan ugadi, yaitu dengan menebar udang galah di areal pertanaman padi. Jika harga jual ikan nila ukuran konsumsi hanya Rp45 ribu-Rp17 ribu per kg, harga jual udang galah ukuran konsumsi mencapai Rp50 ribu/kg. Harga jual udang galah yang lebih tinggi menjamin keuntungan pembudidaya makin berlipat. Kini, minapadi yang sudah terealisasi di Indonesia baru sekitar 150 ribuan hektar.
Windi Listianingsih