Peningkatan
produksi perikanan budidaya, sebesar 16,89 juta ton pada 2014 mendatang
sangatlah memungkinkan. Pasalnya, Indonesia dipenuhi lahan potensial untuk pengembangan
perikanan budidaya. Salah satunya dengan memanfaatkan perairan umum di daratan,
seperti sungai, waduk dan danau. 
Slamet Soebjakto (ketiga dari kiri), Mujib
Rohmat (di belakang Slamet), Sutedjo Slamet Utomo (Tengah), dan M. Romahurmuzy
(kedua dari kanan) menebar benih ikan nila gift di waduk Jenderal Sudirman,
Kec. Rakit, Banjarnegara, Jateng. Foto : Windi Listianingsih
Untuk itu, Ditjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan restocking (penebaran kembali) benih ikan nila gift sebanyak 250 ribu ekor di Waduk Jenderal Sudirman, Kel. Mrica, Kec. Bawang, Kab. Banjarnegara, Jateng (20/9). Menurut Slamet Soebjakto, Dirjen Perikanan Budidaya, selain untuk meningkatkan produksi perikanan, restocking bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kab. Banjarnegara. “Ini kita harapkan dimanfaatkan oleh nelayan sekitar waduk dan masyarakat pada umumnya. Dan, masyarakat sendiri juga tidak lagi mencari ikan dengan cara yang tidak legal, menggunakan bahan beracun dan berbahaya,” kata Slamet.
Ikan nila dipilih sebagai komoditas untuk restocking karena bersifat plankton feeder (pemakan plankton) dan berfungsi sebagai buffer perairan. “Tujuannya untuk penyeimbangan lingkungan perairan. Karena ikan nila ini punya lendir di kulitnya yang mengandung probiotik yang sangat bagus menyuburkan perairan waduk,” papar Slamet.
Kegiatan restocking di waduk Jenderal Sudirman ini sudah dilakukan kesekian kalinya untuk menjaga keberlanjutan produksi ikan dan menjaga kelestarian lingkungan waduk. Restocking didampingi H. Sutedjo Slamet Utomo, Bupati Banjarnegara, Jateng, Mujib Rohmat, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, M. Romahurmuziy, Ketua Komisi IV DPR RI bidang pertanian, kehutanan, bulog, dan kelautan.
Windi Listianingsih.
