Dengan meningkatnya produksi minyak sawit nasional di tahun 2011 yang mencapai 23,5 juta ton atau naik 7,3% dibandingkan 2010 hal ini membuktikan bisnis kelapa sawit cukup menggiurkan. Melihat hal tersebut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) siap mengembangkan usaha kelapa sawit.
Ismed Hasan Husein Direktur Utama RNI menjelaskan untuk mengembangkan bisnis sawitnya maka akan menambah investasi sebesar Rp 496 miliar atau baru 40% dari total kebutuhan dana untuk mengembangkan bisinis sawit.
“Rencananya dari total dana tersebut akan digunakan untuk menambah lahan sawit yang dikelola oleh tiga anak perusahaan RNI yaitu PT Perkebunan Mitra Ogan (PMO), PT Sawit Menang Sejahtera (SMS) dan PT Laras Astra Kartika (Laskar). Adapun penambahan lahannya yaitu menjadi 110 ribu ha pada 2013, kemudian pada 2014 menjadi 150 ribu ha dari 66 ribu yang ada saat ini,” kata Ismed Hasan dalam jumpa pers RNI, di Jakarta (12/07).
Selain akan menambah lahan, sambung Husein, juga untuk membangun satu buah pabrik kelapa sawit (PKS) yang akan menelan biaya sebesar Rp 870 miliar di daerah Sumatera Selatan (Sumsel). Seperti diketahui produksi crude palm oil (CPO) perusahaan plat merah tersebut pada 2011 sebesar 89.698 ton dan palm kernel 20.518 ton.
“Untuk mengembangkan anak usaha RNI, dananya akan diperoleh dari bank-bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI),” kata Ismed.
Yuwono Ibnu Nugroho