Indonesia menjadi peringkat ke-5 di dunia sebagai eksportir ikan hias dibawah Singapura, Spanyol, Jepang dan Malaysia
Berbagai cara turut dilakakukan untuk mengangkat citra perikanan Tanah Air, salah satunya Indonesian Goldfish dan Betta Splendens Contes (Inagobec) 2012, dari tanggal 29 Juni – 1 Juli 2012 di Cibinong Jawa Barat.
Kegiatan Inagobec selama 3 hari di Exhibition Hall Raiser Ikan Hias Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini dilakukan sebagai salah satu langkah mempromosikan ikan hias dalam negeri. Dalam kegiatan tersebut menampilkan ikan cupang, mas koki dan koi. “Semangat para pembudidaya terlihat pada kontes tersebut hingga diikuti sekitar 192 ekor ikan,” kata Saut Parulian Hutagalung Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam acara Inagobec 2012.
Menurut Saut, komoditas ikan hias perkembangannya di Indonesia sangat menggembirakan. Namun, masalah jaringan yang luas untuk bisa menyebarkan komoditas tersebut di pasaran juga harus dilakukan.
"Saat ini kami melihat promosi hasil budidaya peternak ikan hias dalam negeri semakin meningkat. Jadi dengan kontes ini diharapkan, bisa menambah dan membuka jaringan untuk bisa melakukan penyebaran hingga pasar internasional," harap Saut.
Seperti diketahui, berdasarkan Kementerian Perdagangan tahun 2012, trend volume ekspor ikan hias Indonesia pada periode tahun 2007-2011 meningkat 11,56%. Angka itu mebuktikan nilai perdagangan ikan hias tersebut masih kecil, jika dibandingkan dengan sumber daya yang kita miliki dan budidaya ikan hias sangat berpeluang untuk dikembangkan lagi.
Kemudian berdasarkan data United Nasional Commodity Trade Statistics 2011, nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2009 sebesar US$11.660.944 atau 3,12% dari total nilai ekspor ikan hias di dunia yang mencapai US$373.772.000. Data tersebut membuktikan bahwa Indonesia mendapat peringkat ke-9 di dunia.
Padahal, tambah Saut, ditahun 2010 nilai ekspornya mencapai US$19.776.172 atau 5,95% dari total ekspor ikan hias di dunia yang mencapai US$332.340.091. "Sehingga Indonesia menjadi peringkat ke-5 di dunia dibawah Singapura, Spanyol, Jepang dan Malaysia. Sehingga ada penurunan peringgat ekspor ikan hias didunia. Adapun 6 daerah pusat produksi ikan hias di Indonesia salah satunya Jawa Barat.
Lebih dari itu, seharusnya pembudidaya ikan hias mas koki dan cupang dalam negeri bisa berbangga hati dengan hasil produksinya. Kini, ikan hias produksi dalam negeri sudah bisa bersaing dengan ikan hias impor dari berbagai negara pusat ikan hias di dunia. Diantaranya Thailand, dan Republik Rakyat China. Karena ikan maskoki dan cupang hias yang terbaik di duni ada di Indonesia.
Namun, meskipun produksi ikan hias di Indonesia sudah bisa bersaing dengan negara luar tapi tetap harus meningkatkan mutu. “Karena saya melihat, masih ada sedikit keraguan tentang kualitas ikan hias produksi dalam negeri. Terbukti, ikan maskoki dan cupang hias asal Indonesi sudah dikenal luas di dunia internasional,” harap saut Saut.
Yuwono Ibnu Nugroho