Minggu, 24 Juni 2012

LIPUTAN KHUSUS : Bikin Gemuk “Kado” dengan Pellet

Faktor penting dalam usaha penggemukan kambing-domba adalah pakan. Kesulitan memperoleh bahan pakan teratasi dengan kehadiran pakan kambing domba Ovilis.

Selama ini peternak hanya mengenal pakan kambing-domba (kado) hanya berbentuk fermentasi dari limbah-limbah hasil pertanian. “Bahan-bahan pakan itu tidak selalu ada. Kita pesan kadang telat dan harganya menjadi mahal. Usaha penggemukan bisa hancur karena berat badan turun lagi,” papar Tri Hermanto (51 tahun), peternak penggemuk kambing di Dusun Mojolegi, Desa Dukuhmojo, Kec. Mojoagung, Kab. Jombang, Jatim.

“Pakan kambing domba Ovilis sangat bermanfaat. Cukup pakai Ovilis untuk memenuhi serat kasar ditambah katul. Sebelum pakai Ovilis, bungkil kelapa kita gunakan sampai 15%. Setelah ada Ovilis cukup 5% karena harganya paling mahal. Katul juga begitu, saat musim kemarau jarang dan harga mencapai Rp2.000/kg juga bisa dikurangi,” lanjut Anto, begitu biasa dia dipanggil.

Komposisi Tepat, Hasil Maksimal

“Pakan berbentuk pellet seperti Ovilis ini keuntungannya semua vitamin, protein, mineral tersedia. Kelebihan pakan Ovilis, pertama, kandungan nutrisinya lengkap dan memenuhi kebutuhan kambing domba. Kedua, adanya aromatic flavor membuat ternak menyukainya. Dan ketiga, harganya terjangkau oleh peternak dan tersedia dalam kemasan kecil 25 kg sehingga sesuai dengan kantong peternak dan populasi ternaknya,” terang Drh. Priastoetie, Marketing Manager PT Wirifa Sakti, Surabaya, produsen pakan kambing-domba Ovilis.

Umur bakalan kambing dan domba untuk digemukkan berbeda. Kambing biasanya umur 9 bulan dengan bobot awal 25 - 30  kg. “Di pasar harganya berkisar Rp600 ribu – Rp700 ribu. Lalu kita pelihara 3–4 bulan,” ungkap Anto yang menggemukkan kambing 130 -150 ekor ini.

Sedangkan menurut Ismail Fahmi, “Umur ideal domba untuk digemukkan sekitar 5 bulan dengan berat 15–20 kg. Kita gemukkan selama 3–3,5 bulan,” kata Memed, sapaan pemilik usaha pembibitan dan penggemukan kambing-domba asal Dusun Serning, Desa Banjaragung, Kec. Bareng, Jombang, ini.

Untuk menggemukkan kambingnya, Anto memanfaatkan limbah pertanian, seperti janggel jagung, slamper jagung, kulit kopi, rendeng kedelai, dan klenteng (biji randu). “Itu semua kita fermentasi dengan perbandingan tertentu sehingga proteinnya minimal 16% ditambah Ovilis diberikan dua kali sehari pagi dan sore,” bebernya. Seekor kambing dijatah Ovilis sekitar 300 gr dan hasil fermentasi 1-1,5 kg/hari. Hasil kalkulasinya, “Pertambahan berat badan kambing sekitar 200 gr per hari. Selama tiga bulan pertambahan bobot sekitar 18–20 kg.”

Memed pun menggunakan Ovilis sebanyak 300 gr ditambah fermentasi limbah pertanian lebih banyak, 2 kg/ekor/hari. Kenaikan bobot domba 250–350 gr/hari atau rata-rata 9 kg per bulan. Jadi selama tiga bulan, bobot tubuh bertambah 27 kg. “Harga domba sekarang per kilo Rp30 ribu per kg berat hidup. Harga jualnya berkisar Rp1,26 juta – Rp1,41 juta per ekor,” jelas pemilik populasi sekitar 150 ekor ini.

Hitungan Anto, biaya pakan per hari per ekor kambing-domba Rp2.000. Biaya pemeliharaan selama tiga bulan sebanyak Rp180 ribu. Ditambah harga bibit Rp450 ribu – Rp600 ribu, biaya tenaga kerja, dan obat-obatan. “Per ekor selama tiga bulan itu keuntungannya sekitar Rp150 ribu. Jadi kalau kita punya 100 ekor, keuntungannya Rp15 juta per tiga bulan,” ringkasnya.

Indah Retno Palupi (Surabaya)

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain