Kamis, 21 Juni 2012

Pemerintah Akan Terus Lindungi Petani

Pemerintah akan melindungi petani Indonesia agar tidak diserbu hasil pertanian dari negara lain atau produk impor seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Padahal produk dalam negeri lebih segar dan lebih sehat dari pada pertanian impor.

"Buah dan sayuran produk petani dalam negeri jauh lebih segar dan sehat daripada produk buah dan syuran impor, sebab tidak terlepas dari penggunaan pupuk organik dan pengurangan bahkan tidak  menggunakan pestisida kimia.” kata Menteri Pertanian Suswono di sela kunjungan ke pameran Pekan Flora dan Florikultura Nasional (PF2N) dan Panen Jambore Varietas di Medan, Rabu (20/6).

Mentan Suswono menilai, potensi hortikultura cukup besar dan variatif di masing-masing daerah di Indonesia dan merupakan peluang bisnis. Untuk itu, potensi yang sangat besar ini jangan sampai tidak bisa dijual.

Oleh karena itu, melalui ajang PF2N 2012 produk hortikultura Indonesia bisa berperan mendukung terwujudnya green economy pada 2012. Juga aktif menjadikan Indonesia hijau dan lingkungan yang lestari.

“PF2N merupakan momentum istimewa bagi pelaku bisnis untuk meningkatkan daya saing produk hortikultura, sehingga menjadi salah satu pilar perekonomian yang kokoh. Salah satu keunggulan produk hortikultura Nusantara adalah keunikan dan keragamannya, sehingga sangat diminati pangsa dalam negeri dan luar negeri,” jelasnya.

Suswono menambahkan, saat ini Indonesia sudah memberikan kontribusi 30% ekspor produk hortikultura ke Singapura. Peningkatan ekspor hortikultura Indonesia juga terjadi di dua negara lain seperti Hongkong dan Timur Tengah. Namun, peningkatan volume ekspor juga dibarengi meningkatnya impor.

Oleh karena itu, pemerintah menganggap perlu melindungi pasar lokal agar tidak diserbu impor  dengan berbagai kebijakan dan sosialisasi kebijakanya serta terus berupaya menyosialisasikan slogan;Aku Cinta Produk Indonesia.

“Inilah yang sedang kita atur sehingga produk-produk yang masuk ke dalam negeri aman dikonsumsi,” katanya Salah satu upaya yang dilakukan dengan membatasi pintu masuk hasil pertanian dari luar negeri. Sehingga bisa lebih terkontrol, termasuk mengatur volume kapan jadwal masuk agar tidak distorsi dengan produk dalam negeri.

Menteri berharap melalui ajang PF2N bisa menarik perhatian investor untuk berinvestasi di Indonesia, sebab potensi hortikultura yang dimiliki masing-masing daerah sangat variatif dan cukup besar sekali termasuk peluang pasarnya.

PF2N diharapkan bisa membangun semangat untuk mengembangkan potensi hortikultura, termasuk membina petani sehingga produk pertanian yang dihasilkan bisa berkompetisi dengan produk-produk pertanian dari negara lain. "Potensi hortikultura dari masing-masing daerah di Indonesia sangat variatif sekali. Untuk itu potensi yang sangat besar ini jangan sampai tidak bisa dijual," pungkas Mentan Suswono.

Tri Mardi Rasa

 


 

 


 

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain