Sebanyak 3.300 jiwa warga Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban yang selama ini kesulitan air bersih dalam waktu dekat akan bisa menikmati air bersih melalui tandon-tandon air dan sumur bor yang dibangun oleh Habitat for Humanity Indonesia.
CEO Monsanto Indonesia Chris Petterson bersama Corporate Affair Lead Monsanto Herry Kristianto meletakkan batu pertama renovasi rumah penduduk Foto : Indah Retno Palupi
"Desa Sambongrejo merupakan salah satu desa di Tuban yang selalu mengalami kesulitan air bersih ketika memasuki musim kemarau, karena tidak adanya sumber air bersih. Selain itu warga desa yang mayoritas mata pencahariannya bercocok tanam, diharapkan bisa terbantu dengan program ini," ujar Corporate Affairs Lead Monsanto Indonesia Herry Kristanto di Tuban, Senin (04/06
Lebih lanjut, Herry menjelaskan, program CSR Monsanto ini sudah dilakukan sejak tahun lalu untuk pengembangan akses air bersih bagi warga yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat perdesaan, khususnya petani. “Target CSR Monsanto Indonesia adalah membangun 200 sambungan air bersih bagi 1000 warga, renovasi 20 rumah warga tak mampu, pembangunan toilet sehat bagi 100 keluarga, serta pelatihan mengenai rumah dan toilet sehat bagi 200 keluarga serta pengembangan pertanian kepada 50 petani,” jelas Herry.
Sementara itu, Kepala Desa Sambongrejo, Sulasim menegaskan hampir 90 persen lahan pertanian di Desa Sambongrejo merupakah sawah tadah hujan, sehingga saat kemarau tidak bisa berproduksi karena ketiadaan air. "Bahkan untuk keperluan sehari-hari saat kemarau, warga harus mengambil dari sumber air yang lokasi sangat jauh, ," katanya.
Sulasim mengatakan, menambahkan 800 kepala keluarga (KK) yang tinggal di desanya, sebanyak 451 KK masuk kategori keluarga tidak mampu. "Kami sudah berusaha untuk dibuatkan akses air bersih ini, tapi sampai kini belum ada tindak lanjutnya. Ketika ada program dari Monsanto Indonesia kami sangat senang," ujarnya.
perwakilan Habitat for Humanity, Herbert Barimbing mengatakan, Semula program yang dilakukan adalah untuk membangun sarana irigasi untuk lahan persawahan di Desa Sambongrejo, namun dibatalkan karena sulitnya mendapatkan sumber airnya.
“Daerah ini pernah memiliki sumber air, tetapi setelah dilakukan survei geolistik di sejumlah titik lokasi, kami tidak menemukannya. Kalaupun ada harus menggunakan sumur bor, kedalamannya bisa sampai 50-60 meter. Oleh karena itu, program bantuan ini dialihkan ke sarana air bersih. Ke depan kami akan membangun tandon air dan berupaya mencari sumber air melalui sumur bor untuk irigasi persawahan,” jelasnya.
Memang, lanjut Herry fokus program CSR perusahaannya sejak tahun lalu ditujukan untuk pengembangan akses air bersih. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat perdesaan, khususnya para petani. “Target CSR Monsanto Indonesia adalah membangun 200 sambungan air bersih bagi 1000 warga, renovasi 20 rumah warga tak mampu, pembangunan toilet sehat bagi 100 keluarga, serta pelatihan mengenai rumah dan toilet sehat bagi 200 keluarga serta pengembangan pertanian kepada 50 petani.”
Herry menambahkan dana yang dialokasikan untuk program CSR Monsanto tahun ini mencapai US$133.000 atau lebih tinggi dibandingkan realisasi 2011 yang hanya US$66.000. Sedangkan pada 2013 akan ditingkatkan lagi menjadi US$144.000.
Saat ini sudah ada sebanyak 14 rumah warga yang telah dilakukan rehabilitasi dan sudah selesai dalam pembangunannya, ditargetkan pada bulan November 2012 ini semua program pembangunan rumah, saluran irigasi dan pembuatan tandon air sudah selesai semua dan bisa untuk dinikmati oleh warga.
Indah Retno Palupi