Jumat, 1 Juni 2012

Indonesia Produsen Ketujuh Daging Ayam Dunia

Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kemapuan ekspor industri makan laut terkemuka di Asia dan Indonesia menjadi produsen ketujuh daging ayam di dunia. Hal ini mengemuka dalam seminar Posisi Daya Saing Peternakan Indonesia di Asia yang diadakan Majalah Trobos di Hotel Novotel, Bogor, Rabu (30/5).

Dalam kesempatan itu, Senior Project Manager NCC Exhibition Organisation, Teerayuth Leelakajornkij mengatatakan, dalam rangka mencapai swasembada dan untuk meningkatkan nilai ekspor ternak dan budidaya, Pemerintah Indonesia tidak hanya melaksanakan program perluasan unit-unit produksi saja, tetapi juga mendukung kemajuan teknologi industri yang efisien dan produktif.

Selain itu, akan diberlakukanya ASEAN Economic Community pada 2015, menjadikan sekempatan bagi Indonesia, khususnya bisnis ternak dan akuakultur untuk berinvestasi pada teknologi R & D agar siap untuk bersaing di pasar bebas regional.

“Pada saat yang sama, Thailand sebagai salah satu mitra perdagangan Indonesia telah siap menangkap kesempatan ini dan berkaloborasi dengan Indonesia untuk memperkuat perdagangan bilateral dan investasi yang lebih aktif,” jelasnya di sela-sela seminar tersebut.

Sedangkan, menurut Ketua Umum Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia, Don P Utoyo, untuk bisa memenangkan persaingan usaha peternakan, Indonesia harus mempunyai daya saing yang makin kuat terutama dalam menghadapi persaingan dengan produk-produk sejenis dari luar negeri.

Sementara itu, Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Intitut Pertanian Bogor Arief Daryanto mengatakan, untuk memberi nilai tambah dan daya saing perlu memperhatikan faktor internal antara lain, efisiensi usaha, meningkatkan kualitas produk, membuat produk yang unik, menjamin kontinuitas pasokan yang sesuai permintaan pasar.

Oleh karena itu, tambah Arief kunci untuk mendorong industri peternakan agar lebih berdaya saing adalah dengan diversifikasi produk bernilai tinggi. Sebab, saat ini ada perubahan preferensi konsumen local untuk produk-produk bernilai tinggi. Seperti bergesernya pola makan dari, sayuran, buah, daging, susu dan ikan yang siap masak menjadi siap makan.

Namun demikian, dengan jumlah penduduk sekitar 248 juta jiwa, dan masih akan terus bertambah, Indonesia harus bisa mengelola sumber daya yang ada tersebut dan bisa memenuhi kebutuhan makan bagi penduduknya.

Tri Mardi Rasa

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain