Untuk mencapai target surplus beras 10 juta ton
pada 2014, Kementerian Pertanian (Kementan) segera menggencarkan empat program.
Keempat program itu adalah, pertama, peningkatan produksi, kedua, perluasan
areal persawahan. “Yang ketiga adalah penurunan konsumsi beras, dan keempat
penyempurnaan manajemen,” ungkap Suswono, Menteri Pertanian di Jakarta, Rabu
(9/5).
Menteri Pertanian Suswono foto : Sayiful Hakim
Dalam acara “Chief Editor Meeting” yang digelar Biro Umum dan Humas Sekretariat Jenderal Kementan itu, Suswono juga mengungkapkan peluang yang dimiliki negeri ini untuk mencapai peningkatan produksi beras yang diharapkan tersebut. Sejumlah peluang itu antara lain adalah adanya potensi sumber daya sawah, rawa, dan lahan kering yang masih luas. Juga telah tersedianya teknologi untuk meningkatkan produktivitas seperti benih bermutu dan pemupukan berimbang.
“Ditambah lagi, dengan tersedianya potensi pengembangan produksi pangan alternatif, seperti ubi, singkong, sagu, serta adanya sumber-sumber genetik berupa varietas unggul, maka peluang meningkatkan produksi beras masih besar,” papar Suswono yang didampingi antara lain oleh Udhoro Kasih Anggoro, Dirjen Tanaman Pangan, Banun Harpini, Kepala Badan Karantina, dan Haryono, Kepala Badan Litbang Pertanian.
Banyak Kendala
Namun, diakui Menteri Pertanian, pencapaian target tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, masih banyak sejumlah kendala menghadang, misalnya jaringan irigasi yang sebanyak 52%-nya dalam keadaan rusak, baik rusak berat maupun rusak ringan. Juga konsumsi beras yang tinggi dan sulitnya akses petani ke lembaga pembiayaan.
Jadi, “Saya berharap ada kerja sama yang sinergis dengan berbagai kementerian lain seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian BUMN, Kementerian Tenaga Kerja, dan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Sebab, anggaran Kementan tentu terbatas untuk menyelesaikan kendala yang ada. Dengan kerjasama ini, upaya mencapai target tentu akan lebih mudah dijalankan,” tandas Suswono.
Syaiful Hakim