Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Kementan meluncurkan Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu untuk Musim Tanam 2
(Musim Kemarau1) 2012. “Kalender tanam (Katam) ini menggambarkan potensi pola dan waktu tanam untuk tanaman
pangan (padi dan palawija) yang disusun berdasar potensi dan dinamika sumber
daya iklim dan ketersediaan air,” ujar Haryono, Kepala Litbang Pertanian
Kementan, dalam dialog dengan Forum Wartawan Pertanian pada Selasa (13/3) di Gedung
Litbang Pertanian Pasarminggu, Jakarta Selatan.
Foto Tri Mardi Rasa
Tujuannya, untuk memberikan informasi spasial dan tabular pola tanam dan potensi luas areal tanam pada tanaman pangan di lahan sawah berdasar variabilitas dan perubahan iklim sampai ke wilayah kecamatan. “Ini pengembangan peta katam semidinamik yang diterapkan pada periode 2007-2010. Yang sekarang sifatnya dinamik karena informasinya berdasar intrepretasi prakiraan curah hujan dan prakiraan awal musim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” papar Haryono.
Istilah terpadu dimunculkan karena selain menampilkan informasi mengenai prediksi curah hujan, awal musim tanam, pola tanam, luas tanaman potensial dan intensitas tanam, Katam ini menghadirkan informasi tentang rekomendasi dosis pupuk, kebutuhan pupuk, varietas padi eksisting, rekomendasi varietas padi, potensi serangan OPT. “Termasuk informasi kerawanan banjir dan kekeringan,” timpal Haryono.
Katam terpadu ini dapat diakses melalui alamat situs www.katam.info atau melalui situs kementan (www.deptan.go.id) dan situs Litbang Pertanian (www.litbang.deptan.go.id). Selain itu juga bisa diakses melalui situs Balitklimat (www.balitklimat.litbang.deptan.go.id)
Jadwal Awal Tanam MT-2
Berdasar sistem informasi Kalender Tanam Terpadu ver 1.1 diprediksi iklim pada MT-2 2012 sebagian besar wilayah Indonesia curah hujan bersifat normal, kecuali di beberapa wilayah tertentu yang mengalami sifat hujan di bawah normal (Sumatera Bagian Utara), serta sebagian lainnya di atas normal (Kaltim bagian utara, Sulteng, Sulut, Gorontalo, serta sebagian Papua Barat).
Awal tanam dominan pada MT-2 (MK-1) 2012 di Sumatera, Kalimantan, dan Maluku adalah Jan III-Februari I. Sedangkan di Jawa adalah Maret I-II, di Sulawesi adalah Maret III-April I, sementara di Papua, Bali, dan Nusa Tenggara adalah Mei I-II.
Luas tanam potensial pada MT-22 (MK-1) 2012 di seluruh Indonesia adalah 3.959.776 ha atau sekitar 50% dari seluruh luas baku sawah di Indonesia. Kebutuhan benih sekitar 76.764 ton dan kebutuhan pupuk NPK sekitar 683.883 ton.
Syaiful Hakim