Bencana alam, longsor, banjir dan kekeringan setiap tahun terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air. Beragam bencana tersebut akibat alam yang sudah mulai rusak.
“Perlu gerakan kondkrit
untuk membangkitkan masyarakat peduli lingkungan dengan cara menanam beraneka
tanaman,” kata Ketua Umum Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) Glenn Pardede, di
Jakarta, Selasa (17/1).salah satu sudut penjual tanaman hias untuk penghijauan di rumah foto : Tri Mardi Rasa
Dalam keterangan persnya juga mengatakan sangat mengapresiasi upaya pemerintah yang telah mencanagkan penanaman 1 miliar pohon pertahaun di berbagai daerah, karena ini akan memberikan semangat dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan sekaligus membangun usaha florikultura dalam negeri.
Menurutnya, gerakan menanam dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di desa-desa maupun di kota-kota besar seperti Jakarta. “Budaya menanam perlu terus disuarakan, terutama bagi warga yang tinggal di kota,” katanya.
Sebab dengan sentuhan teknologi, mereka bisa menanam aneka tanaman di pekarangan rumah, di dalam rumah, bahkan di gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. Selain mencegah bencana, upaya ini bisa mengurangi polusi udara serta menajadikan wilayah perkotaan hijau dan asri. Memang ada kendala untuk menanam di pekarangan rumah diperkotaan dikarenakan terbatasnya lahan yang tersedia.
Namun, tambah Glenn, untuk mengatasinya tersebut ada suatu cara bertanam yang disebut vertikultur atau kegiatan bercocok tanam atau berkebun dengan lahan bertingkat. Artinya, tanaman yang ditanam disusun bertingkat ke atas sehingga keterbatasa lahan bisa di atasi.
Glenn menjelaskan, penanaman tanaman memberikan sejumlah dampak positif, yaitu mencegah pemanasan global, mencegah bencana alam (banjir, longsor, kekeringan) menjaga ketersedian air, menjaga ketahana pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Tri Mardi Rasa