Pemerintah Indonesia telah mencanangkan target surplus 10 juta ton beras pada 2014 guna memperkuat ketersediaan pangan nasional. Untuk mencapai hal itu Presiden menerbitkan Inpres Nomor 5 Tahun 2011 tentang Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Iklim Ekstrem. Isinya antara lain memerintahkan sembilan instansi mengamankan produksi beras nasional.
Namun, muncul sejumlah pandangan yang menilai
target itu tidak mudah dicapai. Pasalnya, untuk menyukseskan target tadi bukan
sekadar urusan mengatur manusia, tapi ada urusan seperti anomali iklim,
kerusakan lingkungan, serta adanya penurunan kualitas lahan dan air sehingga
terjadi penurunan kapasitas produksi dan ketidakpastian panen
Kegiatan di sebuah gudang beras Foto : Mardi Rasa
Winarno Tohir, Ketua Umum Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, menyoroti tingginya alih fungsi lahan padi yang tiap tahun mencapai 110 ribu ha padahal jumlah penduduk naik 1,4% per tahun.
“Jika Indonesia ingin jadi negara eksportir beras, luas panen per kapitanya paling tidak harus 1,5 kali lipat dibanding yang ada sekarang yaitu 813 meter persegi atau mempunyai luas panen sebanyak 19.268.100 hektar,” tandas Winarno sebelum acara seminar nasional yang diselenggarakan oleh Tabloid Agrina tentang Meningkatkan Produksi Padi Nasional Mencapai Surplus 10 Juta Ton Beras, di Menara 165, Jakarta, Rabu (14/12).
Renda Diennazola