Terbitnya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/0T.140/10/2011 tentang Pengujian, Penilaian, Pelepasan, dan Penarikan Varietas makin mempermudah produsen benih memproduksi benih transgenik diharapkan mempercepat pengembangan tanaman produk rekayasa genetika di Indonesia. Sebab dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat, Brasil, India, China, bahkan negara anggota ASEAN lain, posisi Indonesia jauh tertinggal. Hal ini mengemuka dalam Journalist Class on Biotechnology di Jakarta, Selasa (29/11).
Menurut Herry Kristanto Corporate Affairs Lead Monsanto, permentan ini adalah upaya pemerintah dalam mengakomodasi produk rekayasa genetika (PRG) di Indonesia. Sebagai pelaku usaha yang juga mengembangkan PRG akan tetap mengikuti aturan yang ada tersebut. Selain itu, aturan ini akan mempercepat persyaratan teknis pelepasan benih transgenic, seperti waktu uji keamanan hayati, uji keamanan pangan dan uji multi lokasi.
Herry mengatakan pengembangan benih transgenik diarahkan untuk menciptakan benih yang tahan herbisida, tahan kekeringan, efisiensi pemakaian pupuk dan lain sebagainya. Seperti benih jagung yang akan dikembangkan oleh Monsanto di Indonesia nantinya setelah ijin pelepasan di keluarkan, benih jagung yang dihasilkan akan memiliki nilai tambah bagi petani.
“Benih jagung transgenik tahan kekeringan dan diperkirakan memiliki produktivitas lebih tinggi dari jagung biasa atau hibrida yang ada selama ini,” kata Herry Kristanto. Produktivitasnya bisa lebih tinggi antara 20 persen hingga 30 persen per hektarnya.
Namun hingga saat ini, tambah Herry belum ada benih GMO yang dijual di Indonesia. “kita baru melakukan ijin ke pemerintah untuk melakukan uji produk benih GMO ini dengan melalui berbagai tahapan tentunya,” katanya.
Sementara itu, Krishnu Senjaya, Public Affair Manager Monsanto menambahkan, jika semuanya perijinan pengajuan untuk uji coba dan tahapannya dilalui, Monsanto akan mengujicobakan produk benih jagung transgenik dengan merek Roundup Ready. “Roundup Ready adalah benih jagung PRG yang tahan herbisida dan sudah dipasarkan di beberapa negara,” pungkasnya.
Tri Mardi Rasa