Dalam rangka meningkatkan ekspor produk
hortikultura Indonesia
ke mancanegara, seperti sayur dan buah-buahan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) perlu
terus didorong membentuk kawasan
hortikultura berorientasi ekspor.
Penyerahan cinderamata dari Direktur PT Alamanda Sejati Utama, Komar Muljawibawa kepada Dirjen PPHP Zaenal Bachruddin --- Foto : Syaiful Hakim
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Dirjen PPHP ) Kementerian Pertanian (Kementan) Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachruddin MSc., saat meresmikan fasilitas cool storage dan peluncuran ekspor sayuran ke Singapura di PT Alamanda Sejati Utama di Banjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/11) lalu.
“Selain itu, bersama dengan Ditjen Hortikultura, PPHP juga telah melakukan langkah-langkah seperti percepatan registrasi kebun, memfasilitasi cool chain, dan melakukan pendekatan dengan PT Garuda Indonesia untuk mendapatkan diskon cargo rate (harga korporasi) untuk para eksportir buah dan sayuran yang tergabung dalam Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah Indonesia (AESBI),” tandas Zaenal.
Selama ini, tambah Zaenal, dalam pelaksanaan ekspor hortikultura masih terdapat sejumlah kendala seperti tidak terjaminnya mutu., soal keseragaman produk dan kontinuitas suplai, dan manajemen rantai pasok yang belum optimal.
“Ada pula kendala dalam distribusi dan transportasi yang belum efisien sehingga menyebabkan biaya transportasi menjadi mahal dan berimbas pada harga produk hortikultura juga menjadi mahal,” timpal Dirjen PPHP.
Membaik
Pada kesempatan ini juga diadakan diskusi dengan perwakilan sejumlah gabungan kelompok tani (gapoktan) dari kawasan Jawa Barat yang memasok produk sayur dan buah ke PT Alamanda Sejati Utama. “Memang dari 2009 ke 2010 sempat terjadi penurunan ekspor karena adanya pengaruh cuaca ekstrem, tapi kini situasi kembali membaik,” papar Komar Muljawibawa, Direktur PT Alamanda Sejati Utama.
Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia, tambah Komar, meliputi Singapura, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Timur Tengah.
Syaiful Hakim