Dengan sumber daya ikan hias laut dan ikan hias air tawar yang melimpah ragam sepesiesnya dan sudah dikenal di dunia Indonesia belum bias optimal memanfaatkannya. Dari segi bisnis potensi ini justru banyak dinikmati negara lain seperti Singapura dan Malaysia.
Padahal jumlah spesies ikan hias Indonesia diperkirakan mencapai 400 species dari total 1.100 spesies ikan hias yang ada di seluruh dunia. “Sekitar 90 persen ikan hias yang diekspor dari Singapura ini merupakan spesies ikan hias asli Indonesia,” kata Ketua Umum Indonesia Pets, Plants, Aquatic Expo 2011 (IPPAE), Haryanto Kosasih pada pers di Gedung Minabahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta, Kamis (24/11)
Ia menambahkan, dari data Oranmental Fish International 2010 Indonesia hanya bisa menguasai 5,95 market share ikan hias dunia atau setara dengan nilai ekspor sebesar US dolar 19,766,172. Sedangkan Singapura yang tidak memiliki keanekaragaman hayati bias menempati posisi pertama dengan nilai ekkspor US dolar 58.992.822 atau 17,75 persen.
“Kendala yang juga menyebabkan potensi ikan hias Indonesia kurang dikenal di mancanegara karena kurangnya promosi. Sebaliknya pemerintahan Singapura justru sangat mendukungan dan juga para hobies ikan hias,” jelasnya.
Oleh karena itu, IPPAE mengandeng KKP untuk bekerjasama dalam mempromosikan acara pameran yang bertajuk Indonesia Pets, Plants dan Aquatic di World Trade Center Mangga Dua Jakarta.
Sementara itu, menurut Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP, Victor Nikijuluw berharap pameran yang akan diselenggarakn pada 2 hingga 11 Desember 2011 bisa dikenal dimata para pecinta ikan hias, tanaman serta satwa kesayangan lainnya baik di Indonesia maupun di manca negara.
“Pameran ini juga merupakan komitmen dan kepedulian KKP pada komunitas hobi ikan dan hewan kesanyangan secara berkesinambungan,” katanya. Juga untuk meningkatkan animo masyarakat penggemar hewan kesayangan serta sebagai usaha untuk membuka potensi bisnis dan peluang usaha di bidang perikanan khususnya ikan hias, tanaman air dan lain sebagainya.
Nilai Transaksi Naik Terus
Haryanto Kosasih mengakui sejak digelar acara IPPAE di tahun 2009 dan 2010 angka transaksi tercatat mengalami peningkatan signifikan. Pun demikian halnya dengan ambisi pada tahun 2011 ini yang ditargetkan mencapai 100 milyar.
"Pada 2009, total transaksi mencapai Rp500 juta. Sedangkan tahun lalu jumlahnya langsung naik hingga Rp10 miliar. Tahun ini kita targetkan nilai transaksi yang terjadi bisa mencapai Rp100 miliar,” harapnya.
Kenaikan dari transaksi tahun lalu dikarena ada penjualan Arowana jenis Super Red Albino dengan nilai Rp1 miliar yang dibeli oleh seorang pehobi asal Jepang. “Tahun ini pasti akan banyak lagi kejutan-kejutan apalagi pada 2012 disebutkan sebagai tahun naga air, tentunya arowana ini akan menjadi promadonanya,” Haryanti di sela-sela jumpa pers.
Sedangkan menurut Ketua Dua IPPAE Stephen Suryaatmadja, untuk jenis ikan hias yang dipamerkan meliputi Koki, Arwana, Louhan, Cupang, Koi, Discus dan Monsterfish. Ikan-ikan yang dipamerkan sekaligus mengikuti kontes memperebutkan piala Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Pameran dan lomba ikan hias ini juga untuk memotivasi dan membantu peternak untuk menjual dan memasarkan ikan hiasnya, sebab dalam pameran ini peserta pameran bias bertransaksi denngan pembeli untuk menjual ikan hiasnya.
Tidak hanya ikan, acara pameran ini juga didukung oleh beberapa komunitas satwa keseyangan seperti penggemar reptile, penggemar Anjing Pit Bull, penggemar Kucing, tanaman hias air, ayam, burung dan lain sebagainya.
Juga dalam pameran yang akan beralangsung pada 2 – 11 Desember 2011 ini akan dihadiri oleh pembeli luar negeri maupun lokal, penggemar satwa kesayangan, praktisi bisnis, pelaku usaha budidaya, wisatawan dan juga masyarakat umum.
Tri Mardi Rasa