Selasa, 22 Nopember 2011

Gapki Akan Gelar Konferensi Sawit International

Ditengah-tengah terus berkembangnya industri sawit Indonesia, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) akan menggelar Konferensi Sawit International pada 1-2 Desember 2011 di Bali. Konferensi yang digelas ke tujuh kalinya ini mengambil tema “Indonesian Palm Oil Conference and 2012 Price Outlook (IPOC 2011 and Price Outlook 2012)”.

“Acara yang kembali diselenggarakan di Bali itu akan menjadi ajang bagi para pelaku bisnis, pemilik usaha dan eksekutif serta para pengambil kebijakan baik nasional maupun internasional untuk berdiskusi,” kata Mona Surya, Ketua Penyelenggara IPOC 2011 and Price Outlook 2012 di kantor Gapki (22/11).

Rencananya, tambah Mona, IPOC 2011 and Price Outlook 2012 akan dibuka secara resmi oleh Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Pertanian Suswono, serta Menteri BUMN Dahlan Iskan. “Tidak ketinggalan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan rencananya juga akan turut hadir sebagai pembicara terkait kebijakan perkelapasawitan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing,” tutur Mona.

Para stakeholder kelapa sawit ini akan membahas isu-isu strategis di seputar industri perkebunan kelapa sawit. Acara ini diprediksi akan diikuti sekitar 1.500 peserta baik sebagai pengamat maupun pelaku industri sawit.

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi Gapki, Bambang Aria berharap adanya IPOC 2011 and Price Outlook 2012 ini nantinya para pelaku industri sawit bisa melihat prospek pasar dan prediksi harga kelapa sawit pada 2012. Terutama dikaitkan dengan kekhawatiran dampak krisis ekonomi yang melanda negara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) serta eksportir kelapa sawit termasuk Indonesia. “Para pelaku bisnis kelapa sawit bisa mendapatkan analisis tentang prediksi fluktuasi harga kelapa sawit tahun depan (2012),” harap Bambang.

Selain itu, tambah Bambang, pelaku juga bisa apa yang akan menjadi tantangan di kelapa sawit serta bagimana menghadapi masalah pengelolaan industri sawit yang berkelanjutan. “Sebab,  konsumen dunia mulai menuntut adanya pengelolaan industri khususnya kelapa sawit yang harus memenuhi prinsip people, planet, and profit (3P),” pungkasnya.

Yuwono Ibnu Nugroho

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain