Senin, 21 Nopember 2011

LIPUTAN KHUSUS : Sekolah Lapang BASF

Ketahanan pangan adalah salah satu prioritas pemerintah Indonesia saat ini di tengah isu pemanasan global dan peningkatan jumlah penduduk Indonesia.

Dengan tujuan peningkatan ketahanan pangan, pemerintah menetapkan visi pembangunan pertanian, yaitu mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumber daya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing, ekspor, dan kesejahteraan petani. Dan salah satu misi pembangunan pertanian adalah menjadikan petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi.

Sejalan dengan program pemerintah Indonesia, PT BASF Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian dan memiliki produk-produk pestisida yang kualitasnya sudah diakui para petani, sangat mendukung program-program yang dijalankan pemerintah. PT BASF Indonesia mendukung peningkatan produksi dan produktivitas padi nasional dan peningkatan kualitas serta kemandirian petani padi Indonesia.

“PT BASF Indonesia saat ini sedang menjalankan program ”Sekolah Lapang BASF” yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani dalam hal pengolahan tanah, pemilihan benih unggul, unsur hara tanah dan pemupukan, dan organisme pengganggu tanaman sehingga kedepannya terwujud petani mandiri,” ujar Ir. Bayu Nugroho MM., Crop Manager PT BASF Indonesia.

”Sekolah Lapang BASF” dilaksanakan hampir di seluruh daerah atau provinsi penting penghasil padi di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.  PT BASF Indonesia bekerjasama dengan dinas pertanian daerah memberikan pendampingan di setiap ”Sekolah Lapang BASF”. Fasilitator adalah pendamping untuk setiap kegiatan ”Sekolah Lapang BASF”. Sebelum diterjunkan ke lapangan sebagai pendamping, para fasilitator diberikan training dan workshop yang cukup intensif oleh PT BASF Indonesia dan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Sukamandi, Subang.

Bayu menambahkan, “Setiap unit ‘Sekolah Lapang BASF’ pada suatu kecamatan diikuti sekitar 30 orang petani kunci. Mulai dari pengolahan benih, persiapan persemaian, pindah tanam, perawatan di pertanaman hingga panen, petani akan mengikuti pertemuan rutin dengan modul yang sistematis untuk meningkatkan pengetahuan petani.” Selama mengikuti kegiatan ”Sekolah Lapang BASF”, fasilitator dan petani berpartisipasi secara aktif pada sebidang lahan percontohan.

Selama mendampingi petani, para fasilitator ”Sekolah Lapang BASF” juga akan memberikan solusi untuk setiap pertanyaan dari petani. Dalam hal produk pestisida, fasilitator akan memberikan informasi produk andalan PT BASF Indonesia seperti REGENT RED sebagai insektisida seed treatment (perlakuan benih) dengan kandungan ZPT yang meningkatkan kualitas benih,  REGENT 0.3G sebagai insektisida tabur untuk mencegah serangan hama penggerek batang padi, STORM sebagai solusi baru pengendali tikus sawah, REGENT 50SC sebagai insektisida penyubur tanaman, dan OPUS 75EC sebagai fungisida yang meningkatkan kualitas gabah dan melindungi tanaman dari penyakit penting pada padi.

Renda Diennazola

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain