Kamis, 10 Nopember 2011

Perpidahan Gen dan Resistensi Tanaman Transgenik Bisa Diminimalisasikan

Perpindahan gen tanaman transgenik ke tanaman non transgenik dan resistensi hama tanaman transgenik bisa diminimalisaikan dengan tata kelola lahan yang baik atau merekayasa ekologi. Tetapi penerapan tata kelola lahan yang baik ini masih sulit dilakukan di Indonesia.

“Perpindahan gen tanaman transgenik ke non transgenik bisa dihindari dengan melakukan isolasi tanaman trangenik tersebut,” kata Y. Andi Trisyono Guru Besar Ilmu Serangga Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dalam journalist class on biotechnology di Universitas Atmajaya Jakarata, Kamis (10/11).

Oleh karena itu, semakin jauh jarak antara tanaman transgenik dan nontransgenik maka proses pertukaran gen melalui penyerbukan yang selama ini dikhawatirkan bisa dihindarkan. Jarak antara tanaman transgenik dan nontransgenik tersebut bisa mencapai radius 200 meter.

Andi Trisyono menjelaskan, bisa juga diantara tanaman tersebut ditanam dengan tanaman dari jenis yang berbeda atau dengan tanaman yang sejenis tapi dengan umur yang berbeda. Namun demikian, lanjutnya resistensi hama tanaman transgenik tidak mungkin dihilangkan karena yang bisa dilakukan hanya dengan meminimalisasikan resistensinya.

Untuk itu diantara tanaman transgenik juga harus diselingi tanaman non transgenik. Jika dilahan tersebut ditanami trangenik tidak harus 100 persen transgenik tapi hanya 80 persen transgenik dan 20 persen tanaman non transgenik.

Sementara itu, untuk tanaman trangenik yang kebal terhadap hama tertentu tidak perlu lagi mendapatkan penanganan khusus untuk menanggulangi hama tersebut. Sedangkan untuk tanaman nontransgenik yang ada di sekitarnya yang tidak kebal terhadap hama yang sama perlu mendapatkan penanganan sendiri. Seperti dengan melakukan penyemprotan dengan salah satu jenis pestisida yang bisa mengendalikan hama tersebut.

Andi Trsiyono juga menyoroti pada penanaman tanaman transgenik di Indonesia dengan sistem isolasi tersebut masih sulit diterapkan. Pasalnya, kepemilikan lahan petani Indonesia sangat kecil yaitu antara ¼ ha – ½ ha. Selain itu tingkat pendidikan yang dimiliki petani juga bisa membuat penerapan aturan penanaman tanaman transgenik bisa tidak benar.

Hal ini juga pernah terjadi di daerah Afrika, karena teknik penanaman yang buruk membuat tanaman transgenik resisten terhadap hama hanya dalam waktu 2-3 tahun sesudah ditanam.

Sementara itu, di Amerika teknik isolasi ini bisa mencegah resistensi hama tanaman transgenik dan tekni ini sudah dilakukan selama 14 tahun.

Tri Mardi Rasa

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain