Ditengah-tengah berkembangnya industri sawit, saat ini setiap perusahaan berlomba-lomba mengembangkan usaha. Pun demikian PT Triputra Argo Persada yang berencana melakukan penanaman 277.000 hektare areal konsesi kebun sawit dalam 3 tahun ke depan. Maka tidak salah jika PT. Triputra Argo Persada mendapatkan pinjaman sindikasi sebesar US$260 juta untuk mengembangkan usahanya.
“Pinjaman sebesar US$260 juta diperoleh dari 9 bank. Adapun 9 bank itu, DBS Bank, OCBC Ltd, Standard Chartered Bank, Rabobank International Indonesia, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT ANZ Panin Bank, Indonesia Eximbank, nited Overseas Bank Ltd, dan Bank OCBC NISP,” kata Arif P Rachmat, Presiden Direktur PT Triputra Agro Persada diJakarta (25/10).
Arif menjabarkan, pinjaman sebesar US$260 juta itu selain digunakan untuk tambahan modal kerja selama 3 tahun ke depan juga untuk pembiayaan investasi pembangunan. Bahkan untuk ekspansi serta akuisisi pabrik dengan tenor selama 5 tahun.
“Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk pengambilalihan pembiayaan bilateral lima kebun kelapa sawit yang sudah menghasilkan, serta untuk penambahan pengembangan penanaman kelapa sawit dan pembangunan dua pabrik CPO dengan total kapasitas olah sebesar 75 metrik ton TBS per jam untuk jangka waktu 3 tahun,” jelas Arif.
Sementara itu, Toddy M. Sugoto, Komisaris PT. Triputra Argo Persada menjelaskan, meskipun PT. Triputra Argo Persada baru tumbuh selama enam tahun namun saat ini mampu mengembangkan usahanya dan tumbuh dengan cepat. “Karena terbukti sampai saat ini mampu mengembangkan usahanya yang tersebar di provinsi Sumatera dan Kalimantan dengan jumlah lahan yang dimiliki efektif sekitar 277 ribu hektar,” tambahnya.
Selain itu Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Dani Prabawa mengatakan, meskipun kondisi pasar keuanan saat ini tidak menentu, namun PT. Triputra Argo Persada telah membuktikan keberhasilannya dalam mengembangkan industri sawit. Bahkan posisi Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar didunia memiliki prospek cerah, baik saat ini maupun ke depannya. Untuk itu pihak perbankan memberikan kredit kepada PT. Triputra Argo Persada. “Hal ini disebabkan industri kelapa sawit adalah salah satu sektor strategis bagi Indonesia,” pungkasnya.
Yuwono Ibnu Nugroho