Waktu sangat berharga dalam proses budidaya hingga ke pemasaran komoditas agribisnis. Karena itu alat transportasi yang cepat, fleksibel, dan berkapasitas besar sangat diperlukan.
Salah satu sarana transportasi tersebut adalah All Terrain Vehicle (ATV) keluaran Yamaha. Di perkebunan kelapa sawit, karet, jeruk, nenas, dan di pertambangan ATV telah terbukti kemampuannya dalam membantu sebagai alat transportasi.
Dengan daya angkut yang mencapai 350 - 500 kg, bak gandengnya (rear trailer) memudahkan pengangkutan komoditas pertanian dan pertambangan baik sebagai kendaraan pendukung maupun kendaraan utama. Didukung sistem penggerak empat roda, kendaraan ini mampu melintasi segala macam kondisi jalan tanjakan, turunan, basah, berlumpur, dan tikungan-tikungan yang tajam.
Layanan Purnajual
Yamaha tidak hanya berkonsentrasi untuk menjual produk, tapi juga berupaya meningkatkan pelayanan purnajual kepada konsumen pembeli ATV di Tanah Air. Para pembeli ATV Grizzly produksi Yamaha tak hanya akan mendapatkan produk berkualitas premium, tapi juga memperoleh layanan purnajual.
“Layanan purnajual ini sangat penting. Yamaha memiliki empat unsur dalam layanan purnajual, yaitu sales, service, spare part, dan safety riding, dan unsur ini tidak boleh terlepas dari Yamaha,” kata Indra Gumay.
Lebih jauh Assistant Manager ATV Division Head PT Yamaha Motor Kencana Indonesia ini memaparkan, penjualan pertama ATV memang dilakukan bagian sales (penjualan). Namun untuk pembelian kedua dan seterusnya atau repeat order dipengaruhi dari bagian service yang didukung oleh ketersediaan suku cadangnya.
Terbukti, tambah Indra, banyak pemilik kebun atau konsumen ATV yang membeli lagi karena mereka yakin dengan layanan purnajual Yamaha. “Unit yang rusak tidak pernah lama diparkir, hanya satu-dua minggu kerusakan sudah terselesaikan,” katanya.
Dipantau Setiap Bulan
Menurut Indra, Yamaha menerapkan dua cara pemantauan untuk kendaraan ATV-nya. Setiap bulan operator atau chief technician memantau kondisi ATV dengan telepon melalui para operator atau chief technician ATV di setiap kebun. “Pemantauan ini agar bisa cepat menanganinya jika terjadi gejala tidak sehat dengan ATV dan kita tidak hanya menunggu laporan mereka bahwa di kebun mereka ada unit ATV yang tidak jalan,” jelasnya.
Selain itu, pemantauan tersebut akan memudahkan teknisi Yamaha untuk segera datang bila terjadi kerusakan berat yang tidak bisa diperbaiki oleh teknisi kebun. Juga untuk mengecek suku cadang apa saja yang harus diganti dan diperbaiki.
Yang istimewa, ada standar waktu perbaikan satu atau dua minggu. Bila kerusakan tidak bisa diperbaiki dalam selang waktu itu atau kerusakannya sangat berat dan ATV harus dibawa ke pusat service Yamaha, maka konsumen akan mendapatkan ATV pengganti selama masa perbaikan. Tujuannya agar operasional di kebun tetap bisa berjalan normal.
Dengan penanganan sejak awal, lanjut Indra, kerusakan tidak akan melebar dan pemeliharaan menjadi relatif lebih murah. Performa ATV pun jauh lebih baik sehingga produktivitas dan intensitas kerjanya tetap tinggi karena tidak sempat parkir berhari-hari.
Advis bagi Pembeli
Dengan komitmennya untuk tetap menjaga mutu produksi dan tak hanya sekadar berjualan, Yamaha memberikan advis kepada setiap pembeli ATV. “Kita akan berikan advis ini ke pembeli, berapa banyak ATV yang dibutuhkan di lapangan, bagaimana dukungan ATV dalam kegiatan di lapangan dan lain sebagainya,” ungkap Indra.
Bahkan, imbuh Indra, kalau ada yang mengorder 10 unit per pembelian, pihak Yamaha akan melihat dulu seberapa banyak kebutuhan sebenarnya. “Jadi tidak hanya sekadar menjual saja tapi harus disesuaikan kebutuhannya. Yamaha tidak ingin konsumen kecewa,” cetusnya.
Lebih baik konsumen melakukan pembelian ulang setelah melihat efisiensi ATV dalam mendukung usahanya. Di lahan perkebunan, pertanian, dan peternakan ATV berperan sebagai kendaraan pengangkut pupuk, pakan ternak, bibit tanaman, dan kendaraan penunjang di lahan pertambangan.
Tri Mardi Rasa, Liana Gunawati