Beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri lalu, Bea Cukai kembali menyegel garam impor milik PT Garindo Sejahtera Abadi di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Garam impor yang disegel sebanyak 29.050 ton didatangkan dari India menggunakan Kapal MV Good Princess.
Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan sangat menyayangkan hal ini. “Kami ingin petani (garam) berpendapatan tapi dibanjiri oleh impor,” ujar Fadel dalam temu wartawan di Jakarta, Senin (5/9).
Garam impor tersebut telah didistribusikan ke lima gudang penampungan perusahaan yang berada di Medan, yaitu: Gudang 88 Mabar sebanyak 2.555,27 ton; Gudang Kota Bangun sebanyak 5.968,71 ton; Gudang KIM 3 sebanyak 3.004,46 ton; Gudang KIM 1 sebanyak 8.632,50 ton; dan Gudang Bahari sebanyak 8714,30 ton.
Dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 44/M-DAG/PER/10/2007 tentang ketentuan impor garam dinyatakan bahwa larangan impor garam pada masa satu bulan sebelum panen raya dan dua bulan sesudah panen raya. ”Maka impor tidak boleh dilakukan pada Juli - Desember 2011,” kata Syahrin Abdurrahman, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
Kebutuhan garam nasional 2011 telah disepakati oleh empat Kementerian (Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perekonomian, dan KKP), sebesar 3,4 juta ton. Yang terdiri atas kebutuhan garam konsumsi 1,6 juta ton dan garam industri 1,8 juta ton. Sudirman Saad, Dirjen KP3K, menerangkan garam konsumsi itu sebesar 750 ribu ton untuk konsumsi masyarakat garam meja, 600 ribu ton untuk ikan asin, dan 250 ribu ton untuk aneka industri.
Namun, sambungnya, setelah dikoreksi kebutuhan garam untuk ikan asin hanya 100 ribu ton sehingga ada kelebihan perhitungan 500 ribu ton. ”Dari angka ini, kalau dikoreksi kebutuhan garam untuk ikan asin maka kebutuhan garam konsumsi 1,1 juta ton. Maka sudah surplus 300.000 ton (dari target produksi 2011),” terang Sudirman.
Sementara itu, target produksi garam dalam negeri pada 2011 sebesar 1,4 juta ton sehingga disepakati bahwa importasi sebesar 2 juta ton (200 ribu ton garam konsumsi dan 1,8 juta ton garam industri). ”Saat ini produksi garam nasional sebesar 247. 296 ton per 22 Agustus 2011,” ujar Sudirman.
Windi Listianingsih