Berbagai produk unik dan inovatif dipamerkan di ajang PPK Sampoerna Expo 2011. Keberhasilan UMKM yang berpameran diharapkan memberi inspirasi.
Dibuka Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, pada Jumat, 22 Juli 2011, Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna) Expo 2011 yang bertajuk Wirausaha Tanpa Batas berlangsung semarak. Sebanyak 107 stan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan PPK Sampoerna pun hadir pada ajang bertemakan “Semangat Muda Wirausaha untuk Mengurangi Pengangguran” tersebut. PPK Sampoerna sendiri adalah kegiatan di bawah payung program “Sampoerna untuk Indonesia”.
Sesaat memasuki arena, pengunjung akan dibuat terkesan memandangi lokasi expo yang bernuansa pertanian terpadu. Seluruh stan dibangun melingkari areal pertanian tanaman pangan dan tanaman hortikultura. Di salah satu sudut, terlihat kandang sapi dan kambing ettawa, serta kolam-kolam ikan. Sedangkan di sisi lain, tampak rumah kaca berdiri megah.
“Pemda Jatim sangat mengapresiasi acara ini karena lebih dari 52 persen pendapatan daerah Jatim berasal dari UMKM. Tanpa UMKM, ekonomi Jatim akan pincang,” ungkap Gus Ipul, sapaan akrab Wakil Gubernur Jatim, ketika memberi sambutan pada acara pembukaan PPK Sampoerna Expo 2011 yang juga dihadiri Yos Adiguna Ginting, Direktur PT HM Sampoerna Tbk., serta Henny Susanto, Head of Regional Relations PT HM Sampoerna Tbk.
Cita-cita Pendiri Sampoerna
Yos Adiguna Ginting menjelaskan, acara yang diadakan untuk ketiga kalinya sejak 2009 ini merupakan media untuk mengenalkan dan menghubungkan UMKM binaan PPK Sampoerna kepada pasar. Karena itu, harap Yos, semoga ajang expo ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menciptakan dan mengembangkan UMKM memang jadi salah satu pilar kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang kami jalankan. Kami yakin sektor UMKM dapat memacu pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional,” ungkap Yos.
Salah satu tujuan penyelenggaran expo ini adalah agar apa yang dicita-citakan pendiri PT HM Sampoerna bisa tercapai, yaitu kisah kesuksesan sebuah usaha kecil yang sukses berhasil menjadi inspirasi dan memberi semangat bagi UMKM lainnya. “Supaya UMKM lainnya bisa ikut menyukseskan diri sehingga ke depannya bisa melahirkan banyak UMKM baru,” papar Yos.
Diikuti 107 Peserta
Berlangsung selama tiga hari, 22-24 Juli 2011, ajang ini digelar di Dusun Gunting, Kecamatan Sukarejo, Pandaan, Pasuruan, Jatim. Lokasi acara adalah areal PPK Sampoerna yang seluas 27 hektar. Di lokasi PPK Sampoerna yang tertata asri itu tersedia berbagai sarana pelatihan amat lengkap.
Selain gedung pelatihan, tersedia pula sarana penginapan peserta. Berbagai demonstration plot (demplot) tanaman pangan, seperti padi dan jagung, ada di sana. Termasuk demplot tanaman hortikultura, seperti buah naga, tomat, terong, dan cabai. Tak ketinggalan berbagai mesin pengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual
“PPK Sampoerna memang pusat pembelajaran dan pelatihan terpadu bagi pengembangan usaha kecil agribisnis dan teknologi kejuruan tepat guna. Di sinilah diadakan pelatihan bagi masyarakat sekitar pabrik dan karyawan yang akan pensiun,” papar Deli Maya Utami, Senior External Communications Executive HM Sampoerna.
Peserta expo kali ini tidak hanya berasal dari Pasuruan, tapi juga datang dari Malang dan Surabaya. Berbagai produk olahan agribinis, makanan dan minuman, kerajinan, serta garmen pun mereka tampilkan.
Untuk bidang produk olahan agribisnis, hadir antara lain Han Jamur dengan produk Jamur Crispy dan Dendeng Jamur dan Kesiman Jaya dengan minuman herbalnya. Tak ketinggalan UD Harvin Jaya dengan produk Sarang Semut, Pokja Duta Mitra Sampoerna dengan budidaya jamur tiram, dan Pokja Mandiri Jaya dengan produk pupuk komposnya.
Di bidang makanan dan minuman, tampak Prima Mitra Alam dengan andalannya berupa kripik ubi ungu dan tape singkong. Juga ada Riski Barokah dengan berbagai produk kue keringnya, Isrina Food dengan Lempuk Kering dan Abon Ikan Patin, serta Griya Kopi Kaspandi dengan produk Kopi Piala dan Kopi Sepoor.
Sedangkan untuk produk garmen, seperti berbagai aneka bordir, sulaman, dan batik, hadir Dimas Jaya, UD Norrisa Miliarta, UD Misbah, Kelompok Usaha Dinar Agung, dan Amanah Collection. Sementara pada bidang kerajinan hadir antara lain Bias Coconut Craft, CV Karya Terampil, dan Lief Collection.
“Setelah bergabung dengan PPK Sampoerna pada 2008, saya banyak mendapat bekal seperti pembuatan kemasan, soal perizinan, dan cara pemasaran,” aku Sulastri dari Riski Barokah dengan semringah.
Demikian pula Solikhatin dari Zaidah Bordir, yang usaha bordirnya kian berkembang setelah bergabung dengan PPK Sampoerna pada 2010. Kini, dia bahkan bisa mempekerjakan tiga tetangganya. “Saya banyak terbantu dalam bidang pemasaran dan perbaikan kualitas produk,” ujar Solikhatin.
Inovasi Produk
Selama tiga hari berlangsungnya expo, juga diadakan seminar. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM. Sejumlah motivator andal saat ini berpartisipasi pada kegiatan tersebut. Sebut saja Jamil Azzaini yang tampil pada hari pertama, Deddy Dahlan yang berbicara pada hari kedua, dan Nukman Luthfie yang memotivasi segenap peserta UMKM pada hari ketiga.
Bukan hanya seminar, workshop pun digelar. Antara lain, demo pembuatan Tie dye, Toples Hias Flanel, serta manisan buah semi basah.
Yang juga membuat pengunjung terkesan adalah ditampilkannya sejumlah produk hasil penelitian dan pengembangan PPK Sampoerna, yaitu melon kotak dan mi pelangi. Seperti diungkapkan Dr. Nurul Khumaida, Kasubdit Agenda Riset dan Kajian Strategis IPB, melon kotak merupakan upaya meningkatkan nilai tambah buah melon. “Pencetakan dilakukan dengan bahan keras yang transparan agar proses fotosintesis tetap berlangsung,” papar Nurul yang juga salah seorang tim ahli Prima Kelola Agribisnis-Agroindustri IPB.
Sedangkan mi pelangi adalah salah satu upaya pengembangan produk mi dengan memanfaatkan bahan pewarna alami dari sayuran. Jadilah beberapa produk mi inovatif, seperti mi pelangi wortel, tomat, sawi, bit, cabai merah, dan ubi ungu. “Penggunaan sayuran menambah asupan nutrisi pada mi,” ujar Irfan Widiyanto dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu (SPAT) Pasuruan.
PPK Sampoerna Award
Pada hari terakhir, diumumkan pemenang dari PPK Sampoerna Award 2011. Ada penghargaan berupa “Best Grow and Environment Care” bagi UMKM yang termasuk kategori small & medium enterprise (pengusaha kecil dan menengah) dan ada pula “Best Social Impact and Environment Care” untuk kategori UMKM micro enterprise (pengusaha mikro).
Adapun pemenang kategori “Best Social Impact & Environment Care” adalah Hj. Kariyani dari Kesiman Jaya dengan produk minuman herbal instan (juara I), Khoirul Anwar dari Enchep Mushroom dengan produk kripik jamur (juara II), dan Hj. Lianah dari UD. Mawar Produk dengan produk kripik buah (juara III). “Penghargaan ini membuat saya semakin bersemangat lagi dalam mengembangkan usaha,” ujar Hj. Kariyani dengan nada haru setelah menerima award.
Sedangkan pemenang “Best Grow & Environment Care” adalah Agus Suyanto dari CV Citra Snack dengan produk kripik buah (juara I), Hj. Dewi Fathonah dari Fath Bordir dengan produk taplak meja, sarung bantal, sprei dll. (juara II), dan Suhartono dari CV Karya Terampil dengan produk handicraft (juara III).
Menurut Santi Djiwandono, Manager Contribution & CSR Programs HM Sampoerna, kesulitan awal dalam membina UMKM adalah pola pikir warga yang hanya cenderung meminta bantuan. “Tapi, jika jeli memilih calon peserta yang akan jadi binaan, kita akan dibuat takjub dengan semangat juang mereka berusaha. Dengan bimbingan kami, mereka segera akan melejit sebagai pengusaha UMKM yang tangguh,” paparnya. Siapa menyusul?
Syaiful Hakim, Tri Mardi Rasa