Guna mengatasi tingginya sejumlah komoditi sayuran itu, Bupati Minahasa Stefanus Vreeke Runtu mengajak untuk memanfaatkan lahan yang ada dengan menanam sayuran dan jenis rempah untuk bumbu. “Kami akan bantu masyarakat untuk memanfaatkan lahannya dengan memberikan bantuan berupa tanaman sayuran dan rempah dalam polibang yang nantinya untuk di tanam di lahan rumah,” katanya.
Menurut Vreeke, tidak sulit melakukan ini karena dirinya telah mempraktikkan di kebun milik orangtuanya dengan menanam komoditi sayur-mayur, seperti kacang panjang, terung, dan cabai. ”Menanam sayur di pekarangan rumah mudah dan tidak menguras waktu, karena bisa memanfaatkan waktu pagi atau sore hari sambil bersantai,” katanya.
Namun, hal mudah tersebut justru banyak disepelekan masyarakat. Padahal, jika kalangan rumah tangga tidak memiliki pekarangan yang cukup luas bisa menanam cabai dalam pot.
Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Minahasa, Careig Naichel Runtu SIP mempersilahkan petani di Minahasa untuk berkunjung dan mempelajari teknik bercocok tanah di Rumah Petani, di Kelurahan Tonsea Lama, Kecamatan Tondano Utara.
Careig mengatakan, Rumah Petani nantinya akan menjadi pusat pelatihan pertanian yang terintegrasi dengan tenaga ahli professional yang sengaja dibangun untuk para petani di Minahasa. “Kita juga perkenalkan teknologi tepat guna yang mudah diadposi petani setempat,” katanya.
Selain itu, tambah Careig, pembuatan Rumah Tani ini agar petani bisa datang dan mempelajari teknik baru tersedbut dalam budidaya tanaman sayuran, jagung dan padi. Sekaligus belajar membuat kompos dari tanaman enceng gundog yang selama ini menjadi problema bagi danau tondano.
Menurutnya, lokasi Rumah Tani atau kebun percobaan ini sudah ditanami dengan tanaman jagung, terong, dan cabe. Selain itu juga terdapat sapi dan pengolahan kompos dan biogas."Sejak dibuka, beberapa kelompok tani dari Kabupaten lain seperti dari Kepulauan Talaud dan Sangihe sudah berkunjung dan belajar ke lokasi kebun percobaan kami," katanya.
Ia Berharap Rumah Petani bisa memberikan tambahan pengetahuan bagi petani. Selain itu, lokasi ini juga menjadi pusat pengolahan enceng gondok menjadi pupuk organic dan enceng gondok menjadi bahan baku bio gas.
Tri Mardi Rasa.