Jumat, 1 Juli 2011

Liburan Bermakna di Mekarsari

Pekan liburan sekolah sungguh dinanti oleh anak-anak sekolah, untuk itu liburan harus bisa memberikan manfaat dan juga kenangan manis yang tak terlupakan. Taman Wisata Mekarsari (TWM) dengan kredonya “4-si” (Konservasi, Reboisasi, Edukasi dan Rekreasi) menjadi tempat yang tepat untuk mengajak keluarga berlibur.

Oleh karena itu, tak hanya sekadar berlibur, pengunjung yang datang akan memperoleh informasi tentang buah-buahan tropis dan buah-buahan asli Indonesia. Selain itu juga edukasi mengenai ragam dan kekhasan buah tropis, bagaimana upaya pelestarian tanaman dan lingkungan yang dilakukan oleh Taman Wisata ini dan bisa juga dicontoh dan dilakukan oleh masyarakat. Tentu saja kegiatan ini memberikan informasi dan nilai-nilai pendidikan bagi masyarakat tentang wisata edukatif, sehat, peduli lingkungan dan modern bagi keluarga.

Untuk memeriahkan liburan sekolah kali ini, TWM Mekarsari menggelar Festival Kota Buah. Gelar festival ini, untuk mengajak pengunjung merasakan berada di kota buah dengan fasilitas kota seperti hotel, rumah sakit, sekolah, dan perkampungan penduduk dalam bentuk miniatur buah. Dengan begitu pengunjung yang datang bisa lebih mengenal produk buah-buahan dari Indonesia.

Dalam festival ini juga untuk mendorong agar masyarakat cinta makan buah yang berguna untuk kesehatan dan untuk mendekatkan buah-buahan kepada keluarga, khususnya anak-anak, sehingga pada akhirnya mereka lebih mencintai buah dan menjadikan sabagai bagian penting dari gaya hidup sehat.

Sayangnya, konsumsi buah perkapita masyarakat Indonesia masih di bawah standar badan pangan dunia (FAO). Tingkat konsumsi buah masyarakat Indonesia rata-rata 30 kilo perkapita per tahunya. “Tingkat konsumsi buah Indonesia masih rendah dibanding negara tetangga Malaysia yang mencapai 90 kilo perkapita per tahun,” kata Direktur Budidaya Pasca Panen Tanaman Buah Dirjen Holtikultural Kementerian Pertanian, Sri Kuntarsih saat membuka Festival Kota Buah di Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Bogor, Minggu (26/6).

Pemerintah melalui Ditjen Holtikultura terus mensosialisasikan gemar makan buah lokal kepada masyarakat dan kepada generasi muda. Oleh karena itu langkah yang dilakukan Mekarsari juga menjadi salah satu dalam mensosialisasikan buah lokal sangat bermanfaat untuk perkembangan produksi buah lokal.

Saat ini, Mekarsari  memiliki koleksi tanaman dan buah terbesar di dunia dan akan terus bertambah. Secara keseluruhan, Mekasari memiliki 78 Famili, 400 Spesies dan 1500 Varietas tanaman dan buah di lahan seluas 264 Hektar.

Menurut Public Relation TWM, Putri Ayu Pratami, kegiatan selain berkunjung ke kota buah pengunjung bisa mengikuti kegiatan Family Camp yang berlokasi di kebun Bisbul country side. Pengunjung keluarga bisa bermalam di tenda selama dua hari satu malam.

"Selama berkemah, pengunjung keluarga ini bisa mengikuti berbagai kegiatan mulai dari berkeliling greenland, menanam padi, memandikan kerbau, dan menangkap ikan yang kemudian dibakar," kata Putri.

Pada hari pembukaan Festival Kota Buah  juga digelar digelar kontes buah melon terbaik yang diikuti oleh para pelaku bisnis dan petani Indonesia dan mengundang 21 Dinas Pertanian se-Indonesia.

Tri Mardi Rasa

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain