Petani dan nelayan harus siap menghadapi perubahan iklim yang sering terjadi, karena dengan begitu ketahanan pangan tetap terjaga.
"Kita harus menyiapkan para petani agar dapat menyesuaikan pola tanamnya sesuai dengan perubahan yang terjadi,” kata Wakil Presiden Bodiono dalam pidato pembukaan Pekan Nasional (Penas) XIII Petani Nelayan, di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (18/6).
Boediono mengatakan, perubahan iklim ini merupakan tantangan yang serius yang dihadapi di semua belahan dunia. Maka perubahan iklim sudah menjadi tugas bersama khususnya pemerintah untuk menyiapkan rencana dan langkah-langkah mendasar sebagai antisipasi terhadap pancaroba dan perubahan iklim ini. “Hal ini termasuk dalam penyediaan sarana dan prasarana, pembiayaan, dan berbagai keperluan untuk menunjang proses produksi,” jelasnya.
Penas kali ini digelar mulai tanggal 18-23 Juni 2011 dihadiri sekitar 30.000 petani dan nelayan dari seluruh Indonesia ini merupakan ajang pameran pertanian paling bergengsi karena dilakukan setiap empat tahun sekali. Selain itu acara ini sering dijadikan sarana serta forum pertemuan untuk saling bertukar informasi dan pengalaman antara para petani, nelayan dan seluruh pihak baik pemerintah maupun swasta. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan motivasi petani-nelayan dan menumbuhkan minat generasi muda pada bidang pertanian dan perikanan.
Yuwono Ibnu Nugroho