Rabu, 13 April 2011

KKP Enyahkan Bakso Ikan Impor

Setalah berhasil mereekspor 9 kontainer ikan impor ilegal pada 6 April lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali mengenyahkan permohonan izin impor bakso ikan ke Indonesia.

“Seminggu terakhir ini ada 3 perusahaan yang mengajukan izin impor bakso ikan. Apa tidak kurang ajar itu?,” sindir Victor Nikijuluw, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) pada acara chief editor meeting di Jakarta, Selasa (12/3). Ketiga perusahaan ini berencana mengimpor bakso ikan dari Malaysia sebanyak 20 juta butir per bulan. Sasaran pasar yang mereka tuju adalah pasar retail moderen yang memang belum dijajaki oleh pengusaha pengolahan bakso ikan di Indonesia.   

Victor mengakui, selama ini impor bakso ikan terlepas dari pengawasan karena lihainya importir memasukan item barang dalam daftar panjang dan menggunakan istilah berbeda. “Daftarnya panjang, di tengah-tengah itu ada daftar nggak begitu kebaca, fish ball, ya bakso lah, fish ball (seharusnya meatballs),” urainya. Atas kejadian ini, dia pun tegas menolak permohonan impor bakso ikan setara 500 ton per bulan ini.

Memang, keunggulan bakso ikan impor ini memiliki bentuk dan ukuran standar yang seragam sehingga memenuhi kualifikasi pasar retail moderen seperti carrefour, pasar swalayan, dan hypermart. Bakso ikan impor ini diproduksi oleh perusahaan manufaktur melalui mesin pengolah. Tidak seperti bakso ikan produksi pengusaha Indonesia skala tradisional yang masih dibuat melalui tangan manusia sehingga menghasilkan bentuk dan ukuran yang berbeda. Inilah salah satu kelemahan bakso ikan buatan Indonesia sehingga tidak bisa masuk pasar retail moderen ataupun restoran.

Untuk mengatasi hal ini, KKP melalui ditjen P2HP bekerjasama dengan salah satu perusahaan eksportir surimi untuk memproduksi bakso ikan di pabrik pengolahan ikan milik P2HP di Muara Baru, Jakarta Utara. Pabrik yang rencananya beroperasi awal Mei ini ditargetkan memproduksi 25juta butir bakso per bulan untuk memenuhi pasar retail moderen kawasan Jabodetabek.  

Windi Listianingsih, Yuwono IN.       

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain