Tsunami dahsyat yang melanda Jepang, Jumat 11 Maret lalu, sedikit mempengaruhi ekspor perikanan dari Indonesia. Kota tujuan utama ekspor perikanan di Jepang adalah Tsukiji (Tokyo), Nagoya dan Osaka.
“Ekspor ke Tsukiji turun hingga 50% sedangkan Osaka dan Nagoya sama seperti biasa. Dampak tsunami, yang terpengaruh ke Tokyo yang lain normal,” ujar Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), Kementerian Kelautan dan Perikanan Victor PH Nikijuluw di Jakarta, Senin (21/3).
Hal tersebut disebabkan flight ke (bandara) Narita terbatas maka ekspor tujuan Tokyo hanya 150 ton dari biasanya 300 ton/minggu sedangkan pendaratan ke Osaka dan Nagoya baik.
Ikan yang masuk ke Tsukiji untuk produk ikan tuna terdiri dari sword fish (ikan pedang) dan big eye tuna. “Ekspor berasal dari Denpasar, Padang, dan Jakarta,” kata Victor dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama percepatan penyaluran kredit investasi dan modal kerja bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan antara ditjen P2HP dan PT Bannk Negara Indonesia, Tbk.
Ia menambahkan, Tsunami tidak menimbulkan lonjakan harga ikan tuna. "Harga tidak berubah karena itu sudah kontrak yang lama," pungkas Victor.
Windi Listianingsih