Hal itu mengemuka dalam pertemuan Menteri Perikanan Republik Demokratik Timor Leste, H. E. Mariano Assanami Sabino dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Fadel Muhammad di Jakarta, Selasa (8/3). Untuk itulah kerjasama kedua negara dilakukan dalam rangka melindungi laut dan mengembangkan kegiatan perkanan di kedua negara.
Selain itu kunjungan yang dilakukan tersebut untuk mengeratkan kerjasama dalam membentuk forum Arafura-Timor Seas Exspert Forum (ATSEF), forum kerjasama Indonesia-Timor Leste yang bersifat tidak mengikat untuk mengembangkan pengelolaan laut secara berkelanjutan dan bijaksana.
”Kerjasama ini di bidang riset dan development, industri proses yang dapat diolah, dan meningkatkan penjualan di 2 negara,” ujar Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan di Jakarta saat menerima kunjungan Menteri Perikanan Timor Leste.
Mengacu pada neraca perdagangan produk perikanan kedua negara, ekspor Indonesia ke Timor Leste mengalami peningkatan dari Rp1,361 milyar di 2008 menjadi Rp2,109 milyar di 2009. Hingga November 2010, ekspor produk perikanan Indonesia ke Timor Leste naik rata-rata 1,673 milyar. Produk perikanan yang diekspor berupa udang, cakalang, tongkol, tuna, mutiara, dan rumput laut.
Indonesia juga menularkan teknologi perikanan budidaya garam pada masyarakat Timor Leste untuk mengurangi kemiskinan. ”Mereka sudah ada usaha garam tapi masih tradisional. Dengan teknologi yang kita ajarkan bisa menjadi 90 ton/ha. Saat ini mereka masih sekitar 30-40ton/ha,” terang Fadel. Sebagai penunjang, balai diklat untuk training pendidikan budidaya garam mulai disiapkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Windi Listianingsih