“Program Comdev diarahkan sebagai ujung tombak pengembangan kapasitas dan kemandirian masyarakat desa melalui semangat kewirausahaan,” kata .Faculty Member Prasetya Mulya sekaligus Ketua koordinator program Comdev 2008-2010, Burhan Primanintyo dalam temu wartawan, di Jakarta, Kamis (3/3).
Setiap kelompok mahasiswa akan disebar di lokasi desa binaan dengan dibekali modal mengembangkan usaha hanya Rp 2 juta per kelompok. Setelah mereka bisa mengembangkan usaha tersebut dengan segala keterbatasnya.
Tidak hanya sampai di situ saja, para mahasiswa setelah selesai melakukan program kuliah tersebut wajib melakukan pendampingan lagi selama 5 bulan. “Pendampingan selama 5 bulan ini untuk memastikan mitra usaha binaan di desa tersebut bisa menjalankan usaha yang telah dirintis dan dibinanya,” katanya
Program ini terbagi jadi dua bagian yaitu ComDev I dan ComDev II. Pada mata kuliah ComDev I di semester II, mahasiswa diwajibkan untuk melakukan sebuah proyek di lembaga sosial masyarakat di wilayah Jabodetabek selama 20-30 jam agar mereka lebih mandiri dan kreatif.
Pada mata kuliah Comdev II di semester VI, mahasiswa ditantang membuat suatu usaha di komunitas di luar Jabodetabek. Konsep yang dijalankan adalah kewirausahaan sosial, yakni satu kelompok mahasiswa beranggotakan 7- 8 orang akan bermitra dengan satu keluarga di desa untuk membangun sebuah usaha yang memanfaatkan potensi berbahan baku lokal di desa tersebut.
Untuk bisnis tersebut harus memiliki nilai inovasi dan bisa meningkatkan pendapatan bagi mitra penduduk desa. Pola pendekatan dalam mata kuliah ini adalah kemitraan dan orangtua asuh. Jadi mahasiswa yang akan menjalankan usaha bersama sebagai mitra, sekaligus anak asuh sehingga timbul ikatan yang lebih kuat. “Dengan konsep kewirausahaan sosial maka mahasiswa sebagi calon entrepreneur akan memiliki juga tanggung jawab sosial yang kuat,” harapnya.
Tri Mardi Rasa