Indonesia tetap optimis dengan swasembada beras seperti yang terjadi pada 1984, 2008,2009 yang bisa berlanjut pada masa yang akan dating. Meski ditempat cuaca yang ekstrem yang terus melanda negeri in yang juga mempengaruhi produksi padi.
Oleh karena itu, jika tahun ini Indonesia surplus beras maka impor tersebut tidak perlu dilakukan lagi. Hal ini mengemuka dalam acara seminar swasembada beras berkelanjutan yang diadakan oleh Tabloid Agrina, Selasa (14/12) di Hotel Borobudur Jakarta.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih akan melanjutkan keberhasilan swasembada beras. Terlihat dari data periode 2005-2009 peningkatan produksi gabah rata-rata 3.69% per tahun. Pencapaian tertinggi pada 2009 yang mencapai 6,75% sehingga tahun itu juga produksi Indonesia mencapai 64,399 juta ton gabah kering giling.
Kondisi tersebut tentu berbeda pada 2010, Data BPS menunjukan produksi padi 2010 (ARRAM III) diperkirakan 65,98 juta ton GKG setara 38,97 juta ton beras. Jumlah ini naik 1,58 juta ton atau sebesar 2,46 % jika dibandaingkan dengan tahun 2009.
Acara seminar ini didukung oleh Bank Mandiri, CV Saprotan Utama, Bayer Cropsciences Indonesia, Syngenta Indonesia, PT Rutan, dan CV BUana Sakti.
Windi L, Renda D, Yuwono IN, T. Mardi